Sukses

Instruktur Pesawat Meninggal Sesaat Lepas Landas, Rekannya Kira Sedang Pura-Pura Tertidur

Saat pesawat berbalik arah, kepala instruktur penerbangan yang terkena serangan jantung itu bersandar di bahu kopilot yang mengiranya hanya pura-pura tertidur.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang instruktur penerbangan meninggal dunia dalam penerbangan setelah mendapat serangan jantung. Namun, kopilot yang mendampinginya tak menyadarinya. Ia mengira sang pilot hanya bercanda dengan pura-pura ketiduran.

Kopilot tersebut baru menyadari rekannya sudah tak bernyawa begitu pesawat mendarat ketika melihat pria itu terkulai di bahunya. Menurut laporan keamanan insiden terbaru yang dipublikasikan, pilot mengira instrukturnya hanya pura-pura tertidur saat mereka baru menerbangkan pesawat dari Bandara Blackpool, Lancashire, Inggris, pada 29 Juni 2022.

Mengutip CNN, Rabu (22/2/2023), pilot berkualifikasi itu meminta sang instruktur untuk menemaninya menerbangkan pesawat Piper PA-28 yang berkapasitas empat penumpang. Menurut laporan Cabang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (AAIB), kondisi cuaca saat itu berangin sehingga pilot itu membutuhkan teman dengan alasan keamanan.

Mereka sempat berbincang seperti biasa saat pilot pesawat menjalankan pesawatnya ke landasan pacu pesawat. Ia mengatakan kalimat terakhir yang disampaikan sang instruktur saat itu adalah, "Terlihat baik, tidak ada apapun di belakangmu."

Segera setelah pesawat lepas landas, kepala instruktur penerbangan berputar ke belakang. Karena mereka saling mengenal dengan baik, kopilot itu mengira rekannya hanya pura-pura tertidur saat dia menyelesaikan sirkuit. Ketika pesawat berbalik arah, instruktur itu tersungkur sehingga kepalanya bersandar di bahu kopilot, tetapi lagi-lagi dia masih berpikir bahwa temannya sedang bercanda. 

Setelah berhasil mendaratkan pesawat dengan aman, instruktur itu masih bersandar di bahunya dan tak meresponsnya sama sekali. Barulah ia menyadari ada sesuatu yang salah dan segera memberi tahu layanan darurat bandara yang tak mampu menyelamatkan nyawanya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Terlihat Keanehan

Instruktur yang telah menyelesaikan hampir 9.000 jam terbang itu disebut dalam kondisi baik sebelum penerbangan terakhirnya. "Orang-orang yang berbicara dengannya di pagi hari sebelum insiden itu mengatakan dia terlihat ceria normal seperti biasanya dan tidak ada indikasi bahwa ia tak enak badan," demikian laporan AAIB.

Laporan juga menyebutkan bahwa tiga orang yang terbang bersamanya dalam latihan uji coba sebelum insiden tersebut juga mengatakan dia terlihat baik-baik saja dan tidak terlihat tidak normal. Departemen medis Otoritas Penerbangan Sipil Inggris pun mengkaji insiden tersebut dan riawat medis sang instruktur.

Mereka menyimpulkan, "Dari bukti yang tersedia, sepertinya individu itu mengalami serangan jantung saat pesawat lepas landas." Dia diketahui memiliki tekanan darah tinggi tetapi masih dalam batas normal. Laporan AAIB juga menyimpulkan, meski kopilot instruktur itu memenuhi syarat dan dapat menerbangkan pesawat dengan selamat, hasilnya bisa sangat berbeda.

Menurut AAIB, 'tidak ada tes atau penilaian yang dapat memberikan deteksi masalah jantung yang 100 persen andal' dan 'perlu keseimbangan antara meminimalkan risiko keselamatan penerbangan dan memberikan penilaian medis individu yang adil dan masuk akal'.  "Jarangnya kecelakaan yang disebabkan oleh masalah jantung dalam penerbangan menunjukkan keseimbangan ini saat ini sudah benar."

3 dari 4 halaman

Faktor Risiko

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa saat otot jantung Anda mulai memburuk karena aliran darah yang tidak memadai. Ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan di arteri yang membawa darah ke jantung Anda. Serangan jantung dapat mengakibatkan kerusakan jantung dalam jangka waktu lama, bahkan kematian jika aliran darah tidak segera dipulihkan.

Ada beragam faktor risiko yang membuat seseorang mengalami serangan jantung. Dilansir dari NDTV, berikut beberapa di antaranya.

1. Kolesterol

Variabel tak terkendali dapat mengubah kadar kolesterol darah. Namun, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan kadar kolesterol Anda sehat. Meningkatkan konsumsi serat makanan, memilih makanan bergizi, rendah lemak, dan berolahraga teratur semuanya dapat membantu menurunkan kolesterol Anda. Jika perlu, mintalah bantuan dokter untuk menurunkan tingkat kolesterol. 

2. Diabetes

Diabetes dapat membahayakan jantung Anda, terutama jika tidak terkendali. Di atas usia 65 tahun, penyakit jantung merenggut lebih dari 68 persen nyawa penderita diabetes. Untuk mengontrol kadar gula darah Anda dengan lebih baik, patuhi rencana perawatan dokter dan lakukan penyesuaian gaya hidup yang diperlukan.

3. Hipertensi

Salah satu faktor risiko yang sangat umum untuk penyakit jantung adalah tekanan darah tinggi. Jantung Anda harus bekerja lebih keras ketika tekanan darah Anda naik. Serangan jantung dapat terjadi akibat kekakuan otot jantung ini. 

Tekanan darah Anda dapat menurun dengan olahraga yang tepat, diet rendah garam dan rendah lemak, konsumsi alkohol secukupnya, berat badan yang sehat, dan manajemen stres. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkan tekanan darah.

 

4 dari 4 halaman

4. Obesitas

Peningkatan kolesterol, tekanan darah, dan risiko serangan jantung semuanya terkait dengan kelebihan lemak tubuh. Untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, seseorang harus mengikuti diet seimbang dan beraktivitas yang sesuai. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menemukan solusi penurunan berat badan jika Anda mengalami masalah penurunan berat badan.

5. Merokok

Satu dari lima kematian akibat serangan jantung disebabkan oleh merokok. Peluang Anda menderita serangan jantung juga meningkat dua hingga empat kali lipat jika Anda merokok. Merokok mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke jantung, meningkatkan tekanan darah, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. Jika saat ini merokok, masih ada waktu bagi Anda untuk berhenti dan menurunkan kemungkinan terkena penyakit jantung.

6. Kurang Berolahraga

Penyakit jantung koroner berisiko karena gaya hidup yang tidak aktif. Olahraga sedang hingga berat secara teratur dapat menurunkan peluang Anda terkena penyakit kardiovaskular. Obesitas, diabetes, dan kolesterol darah semuanya dapat dikelola dengan aktivitas fisik. Bagi orang-orang tertentu, ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Orang dewasa harus beraktivitas berat selama 75 menit (seperti joging) atau setidaknya 150 menit aktivitas sedang (seperti jalan cepat) per minggu, atau kombinasi keduanya.

7. Stres

Faktor risiko serangan jantung adalah reaksi buruk terhadap stres. Uji berbagai strategi pengurangan stres untuk melihat mana yang paling efektif untuk Anda. Melakukan meditasi,  yoga, berlatih pernapasan, dan menggunakan manajemen waktu yang lebih baik adalah beberapa strategi untuk mengurangi stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.