Sukses

Cerita Erika Richardo di IdeaFest 2022, Pebisnis Muda yang Raup Ratusan Jutaan Rupiah per Bulan

Salah satu pengisi acara IdeaFest 2022, Erika Richardo merintis usaha dari hobi melukisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Di usia yang baru 20 tahun, Erika Richardo sudah sukses menjadi konten kreator muda dan pebisnis muda. Dalam sebulan saja, dia bisa menghasilkan pendapatan sampai ratusan juta rupiah.

Untuk mendapatkan kesuksesannya seperti saat ini, Erika mengaku kerap kali mengalami jatuh bangun. Ia membutuhkan usaha keras sejak awal meniti karier sebagai konten kreator di TikTok hingga menjadi pengusaha seperti sekarang.

CEO #LUKISDI ini mengatakan, pantang menyerah menjadi kunci dan pembuka jalan untuk mencapai kariernya saat ini. "Awalnya merasa sedikit down gitu kayak misal gagal rasanya kayak ‘aduh enggak bisa ngelakuin lagi’. Tapi dari gagal itu, kita belajar banyak gitu kira-kira trik apa yang salah," ucap Erika saat pembukaan IdeaFest 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 24 November 2022.

Erika yang menjadi salah satu pengisi acara itu mengaku berkeinginan untuk menjadi pengusaha karena terinspirasi dari orangtuanya. Dara kelahiran 2 Juni 2002 itu mencari akal apa yang bisa dijadikan bisnis.

Ia pun memulainya dari hobi melukis. Erika tak langsung berjualan, tetapi mengawalinya dengan membuat beragam konten seni di Instagram dengan nama @morningdate sebelum merambah ke TikTok.

Seiring berjalannya waktu, perhatian publik pada kontennya tidak bertahan lama. Dia lalu mencoba melakukan re-branding atas akunnya dengan menggunakan nama asli. Supaya makin lebih dikenal oleh publik, dia pun memutuskan untuk lebih sering muncul sebagai pemilik akun dan tak jarang mulai menerima tantangan melukis dari warganet.

Erika tak hanya sekadar melukis di kanvas seperti pelukis pada umumnya. Dia kerap viral lantaran memilih medium anti-mainstream di lukisannya. Dia pernah melukis dengan media galon tanpa menggunakan bantuan alat lukis, sehingga lebih memilih melukis menggunakan tutup galon dan label kemasan galonnya saja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Serius Melukis

Selain galon, Erika juga pernah melukis di tangki air, kaca, pintu, jendela hingga tempat tidur rumahnya. Yang membuat popularitas akunnya kian melejit adalah saat Erika berhasil melukis di atas mobil sport Porsche milik founder @komunitasbisaekspor pada September 2021.

Bukan hanya sekedar hobi dan konten, dia pun menjual hasil karya lukisannya tersebut. Keseriusan Erika dalam melukis pun ditunjukkan melalui bisnisnya ‘By Painters’, yaitu usaha melukis dengan angka atau paint by numbers kit yang beberapa tahun belakangan sedang banyak digemari terutama di kalangan anak muda,

Dalam paket paint by numbers sudah ada kanvas yang sudah digambar. Di setiap gambarnya, ada angka untuk memudahkan kita melukis. Angka ini sesuai dengan yang ada di wadah cat. Jadi, pembeli harus mewarnai lukisan dengan cat sesuai angkanya.

Kini, dalam sebulan, Erika bisa menjual 800 hingga 1.000 buah kit lukisan dengan total penghasilan yang mencapai ratusan juta rupiah. Belum lagi dari Tik Tok-nya yang followers-nya sudah mencapai empat jutaan.

3 dari 4 halaman

Kegagalan Jadi Kesempatan

Di ajang TikTok Award 2022 yang digelar pada 25 Februari 2022, Erika berhasil meraih penghargaan di kategori Rising Star of The Year.  Setelah lukisan, Erika kini mulai merambah bisnis kuliner dengan menjual produk teh premium yang diberi nama Tehman Tea. Ia membuat produk tersebut dengan memanfaatkan teh asal perkebunan Indonesia asli dan dijual secara online.

"Aku bikin usaha Tehman Tea, produk teh indonesia dari kebun Indonesia yang itu ternyata cita rasanya banyak banget. Jadi, aku mau kasih value lebih kepada teman-teman ke depannya" ucap Erika.

Menurut Erika, ketika menemukan konsep lalu gagal, itu justru harus menjadi tantangan mencari cara lainnya. Kegagalan itu justru menjadi kesempatan untuk mengetahui pasar dan apa yang disukai di industri tersebut.

"Misalnya kita bikin konsep marketing yang A kok enggak bisa gitu. Nah itu bisa belajar ternyata enggak bisa dipake di industri ini. Terus konsep itu ternyata bisa saja dipake lagi gitu. Pastinya juga harus research, rajin ikut seminar, supaya kita jadi tahu perspektif orang-orang seperti apa," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Proses Penting

Meski begitu, tidak bisa dipungkiri beberapa orang juga punya ketakutan serta tidak percaya diri untuk memulai. Menurut Erika, hal itu justru menjadi proses penting. Apalagi, pasti akan ada pandangan negatif dan bully dari banyak orang, termasuk teman sendiri.

Itulah tantangan pertama yang wajib dilakukan. Jika berhasil melewati fase tersebut, bagi Erika Richardo orang tersebut sudah menjadi konten kreator.  "Pertama takut karena pasti ada pressure, karena takut enggak pede dan aku bener-bener, aku pernah ngalamin hal itu," kenangnya.

"Yang penting ada satu hal yang harus diingat sih, kita harus mulai dulu dan pasti ada saat-saat di mana kalian dibully, dikatain temen-temen sekitar secara nggak langsung. Biarin aja dikatain meski tetep sakit sih," lanjutnya.

"Tapi secara nggak langsung kalo kalian bisa ngelewatin itu semua, kalian bisa jadi konten kreator. Tapi kalo kita enggak terima jadi enggak damai, itu juga bisa menghambat diri kita sendiri kedepannya," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.