Sukses

Budaya Sehat Jamu Resmi Diusulkan Indonesia Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Penominasian jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sebenarnya telah dimulai sejak 2013.

Liputan6.com, Jakarta - Budaya Sehat Jamu resmi diusulkan Indonesia jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Ini merujuk pada Pengumuman Direktur Pelindungan Kebudayaan tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO pada 7 April 2022.

Budaya Sehat Jamu, menurut keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (19/4/2022), diajukan bersama nominasi lain, yakni tenun, tempe, dan reog Ponorogo. Pengajuan Budaya Sehat Jamu merupakan hasil pertimbangan kondisi pandemi saat ini, yang mana jamu kerap jadi alternatif dalam menjaga kebugaran tubuh.

Penunjukan ini sejalan dengan apa yang selama ini dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai kesempatan. Ia kerap kali menyebut bahwa jamu adalah warisan budaya yang membantunya menjaga daya tahan tubuh.

Erwin J Skripsiadi, peneliti, sekalu wakil Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu menjelaskan bahwa pengajuan nominasi Budaya Sehat Jamu telah dilakukan sesuai standar dan kaidah yang ditetapkan UNESCO. Proses riset dilakukan Tim Riset Jamupedia, sebuah lembaga riset dan pengarsipan budaya sehat Jamu, di bawah bimbingan konsultan ahli Gaura Mancacaritadipura, sejak Juni 2021.

Riset tersebut melibatkan ratusan pelaku Budaya Sehat Jamu. "Mulai dari para perajin jamu, penjual jamu gendong, hingga konsumen jamu yang ada di empat provinsi di Indonesia: Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta," jelas Erwin.  

Seperti budaya Indonesia yang lain, jamu digarisbawahi sebagai warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Minuman tradisional yang beberapa tahun belakangan muncul dengan citra lebih modern ini terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kearifan Lokal dari Zaman Nenek Moyang

Budaya Sehat Jamu adalah suatu praktik menjaga kesehatan yang bersifat preventif, sekaligus promotif. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.

"Pengajuan jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO akan membuat Budaya Sehat Jamu semakin dikenal di ranah internasional," Gaura Mancacaritadipura, Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH 02 Nominasi Budaya Sehat Jamu, mengatakan.

Ia menyambung, "Semoga Budaya Sehat Jamu yang telah jadi kearifan lokal sejak zaman nenek moyang kita turut memberikan sumbangsih untuk 'menyehatkan dunia' yang saat ini sedang sakit (akibat pandemi). Ini saatnya jamu menjamu dunia."

Bulan lalu, Gabungan Pengusaha atau GP Jamu telah menyerahkan dokumen Intangible Cultural Heritage atau ICH 02 pada Kementerian Kebudayaan, Teknologi, dan Riset, tepatnya pada 14 Maret 2022 pukul 10.00 WIB.

Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi Zarman menyampaikan jamu adalah karunia yang Tuhan berikan pada bangsa Indonesia. Nenek moyang percaya Tuhan menciptakan kekayaan hayati untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

3 dari 4 halaman

Suntikan Semangat bagi Pelaku Budaya Sehat Jamu

Ranny mengatakan, "Banyak sekali data artefaktual yang bisa dijadikan bukti tradisi meracik dan mengonsumsi jamu sudah berkembang sejak ratusan tahun lalu. Ini terbukti dari relief di Candi Borobudur, ada gambar mengolah jamu untuk kesehatan."

Ia melanjutkan, Budaya Sehat Jamu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang jadi salah satu syarat untuk mendaftar ke UNESCO. Pemerintah pun mempersilakan pihaknya mendaftarkan diri sebagai nominasi Warisan Takbenda UNESCO.

"Untuk itu, GP Jamu support niat mulia dari seluruh komunitas-komunitas jamu untuk mendaftarkan ke UNESCO. Kami perkirakan ada lebih dari lima ribu perajin jamu, dalam bentuk jamu gendong dan jamu racik, serta ribuan pelaku tersebut 80 persen didominasi UMKM," tambahnya.

Ranny menerangkan, "Dengan penerapan ini, semoga bisa membuat pelaku Budaya Sehat Jamu akan lebih bersemangat lagi melestarikan Budaya Sehat Jamu."

Kusuma Ida Anjani, Wakil Sekretaris Jendral 4 GP Jamu sekaligus Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, menyebut bahwa menurut Riset Kesehatan Dasar 2010, lebih dari 59 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi jamu. Hal tersebut jadi bukti jamu telah digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai bidang, baik pariwisata, kebugaran, kecantikan, dan kesehatan.

"Indonesia luar biasa sekali keragaman hayati sosial budayanya. Akhirnya menghasilkan jamu yang memang warisan leluhur turun temurun, efikasinya pun juga terbukti di kehidupan masyarakat," ungkap Ajeng.

4 dari 4 halaman

Dipelopori Para Maestro Jamu

Ajeng mengingatkan kembali, jamu berasal dari kata "djampi" dan "oesodo" yang berarti doa dan kesehatan. Ia menyebut, jamu lebih dari sekadar obat tradisional, namun ada doa di setiap racikannya.

"Banyak bukti empiris bahwa jamu memiliki manfaat untuk memelihara kesehatan, membantu mengobati penyakit, bahkan digunakan sebagai sarana kesehatan yang tujuannya menjaga dan merawat, baik dari dalam dan luar. Dari dalam itu menjaga organ tubuh, dan dari luar, berpengaruh pada kesegaran dan keindahan penampilan," ia mengatakan.

Erwin menyampaikan bahwa upaya penominasian jamu telah dimulai sejak 2013. Itu dipelopori para maestro jamu, seperti Mooryati Soedibyo hingga Jaya Suprana. "Namun, kami merasa saat ini adalah momentum yang tepat untuk menominasikan jamu ke UNESCO karena saat ini dunia sedang terlanda pandemi," terang Erwin.

Gaura menyambung bahwa pihaknya ditugasi utnuk bekerja sistematis, mengingat UNESCO adalah organisasi ilmuwan. Salah satu syarat untuk mendapat pengakuan UNESCO berarti harus menyertakan data ilmiah, katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.