Sukses

Tragedi Nuklir Chernobyl di Kota Hantu Ukraina yang Kini Dikuasai Rusia

Chernobyl di Ukraina sempat jadi destinasi wisata dadakan yang dikunjungi banyak turis yang penasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Rusia baru saja menguasai Chernobyl di Ukraina. Bekas kompleks pembangkit nuklir itu dijuluki Kota Hantu setelah reaktor nuklir meledak di wilayah itu pada 26 April 1986.

Chernobyl berlokasi sekitar 130 kilometer di utara Kiev, Ukraina, dan sekitar 20 kilometer di selatan perbatasan dengan Belarusia. Dikutip dari laman resmi World Nuclear Association, Jumat (25/2/2022), area itu digambarkan sebagai hutan bertipe Belarusia dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah.

Sekitar tiga kilometer dari reaktor terletak Pripyat, kota baru yang berpenduduk sekitar 49 ribu orang. Sementara, kota tua Chornobyl yang terletak 15 kilometer di tenggara fasilitas itu berpenduduk 12.500 orang. Saat bencana terjadi, populasi penduduk dalam radius 30 km dari fasilitas itu antara 115 ribu hingga 135 ribu orang.

Komplek pembangkit tenaga nuklir itu sebelumnya memiliki empat reaktor nuklir berdesain RBMK-1000 dari Uni Soviet. Reaktor yang meledak adalah Chernobyl 4. Ledakan itu menyebabkan 30 operator dan petugas pemadam kebakaran meninggal dunia dalam tiga bulan. Beberapa korban lainnya meninggal dunia setelah beberapa waktu.

Ledakan itu menyebabkan bahan radioaktif dalam jumlah besar dan tidak terkendali terlepas ke lingkungan. Sejumlah material radioaktif, khususnya iodine-131 yang berumur pendek dan caesium-137 yang berumur panjang, juga terlepas ke udara selama 10 hari berturut-turut. Insiden itu menimbulkan gangguan sosial dan ekonomi yang serius bagi sebagian besar penduduk di Belarusia, Rusia, dan Ukraina. 

Berdasarkan laporan Komite Negara untuk Pengawasan Keamanan Industri dan Tenaga Nuklir pada 1991, akar penyebab kecelakaan itu adalah tindakan operator di masa lalu. Laporan itu menyebut bahwa operator telah menempatkan reaktor nuklir dalam kondisi tidak stabil yang membahayakan, bahkan hampir dipastikan menyebabkan kecelakaan.

Tetapi, mereka juga disebut tidak melanggar kebijakan operasi yang vital. Pasalnya, tidak ada kebijakan resmi yang diatur perusahaan mengenai signifikansi keselamatan vital yang spesifik, seperti mempertahankan reaktivitas operasi minimum atau karakteristik reaktivitas reaktor yang membuat operasi berdaya rendah menjadi sangat membahayakan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dampak Kesehatan

Akibat kecelakaan itu, 237 orang di lokasi kejadian awalnya didiagnosis mengidap sindrom radiasi akut (ARS). Tetapi setelah diteliti lebih lanjut, hanya 134 kasus terkonfirmasi. Sebanyak 28 pasien yang terkonfirmasi ARS meninggal beberapa minggu setelah kecelakaan. Lebih dari 19 pekerja meninggal antara 1987--2004, tetapi penyebab kematian mereka tidak bisa dikaitkan langsung dengan radiasi.

Sementara, tidak ada satu pun di luar lokasi ledakan mengalami efek radiasi akut. Meski begitu, ada dugaan pasien yang mengalami kaker tiroid disebabkan oleh radioaktif iodine yang tak sengaja terkonsumsi selama beberapa tahun sejak kecil. 

Dari sisi lingkungan hidup, sebagian besar area di Belarusia, Ukraina, Rusia, dan lain-lain terkontaminasi bahan radioaktif dalam berbagai tingkatan. Bertahun-tahun setelah kejadian itu, 220 ribu orang direlokasi ke tempat yang minim kontaminasi. Radius aman pun diperluas dari 2.800 km2, menjadi 4.300 km2, demi mencegah penduduk terkontaminasi bahan radioaktif.

3 dari 5 halaman

Rusia Kuasai Chernobyl

Mengutip BBC dari pejabat Ukraina, pasukan militer Rusia dilaporkan telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Pasukan Rusia dilaporkan memasuki zona eksklusi pada Kamis pagi, 24 Februari 2022, sebelum menyeberang ke Ukraina.

Pasukan tersebut merupakan bagian dari operasi militer khusus yang dikerahkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pendudukan Chernobyl bisa memberikan jalan masuk ke kota untuk pasukan penyerang.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podoliak mengatakan "serangan yang sama sekali tidak berguna" pada Kamis, 24 Februari 2022, merupakan "salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini". Presiden Ukraina memperingatkan bencana seperti tragedi Chernobyl 1986 bisa terjadi lagi jika Rusia melanjutkan invasinya.

"Pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," tulis Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya di Twitter. "Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa."

 

4 dari 5 halaman

Sempat Jadi Objek Wisata

Bekas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang bocor pada 1986 sempat menjadi objek wisata menyusul kesuksesan miniseri 'Chernobyl' yang tayang di HBO, tahun lalu. Jumlah pengunjung ke kota itu pun melonjak. 

Kehadiran wisatawan dadakan itu karena generasi milenial yang penasaran dengan tragedi Chernobyl. Cukup banyak yang ingin mengikuti paket wisata ke tempat tersebut meski tak bisa sebebas kunjungan ke lokasi lain. 

Mereka harus menghindari radiasi sisa-sisa kebocoran. Bahkan, para turis juga harus menggunakan masker dan sepatu bersol karet.

Mereka biasanya menginap atau berkumpul di Pripyat yang dikenal sebagai kota mati atau kota hantu. Kota yang dekat dengan Chernobyl ini termasuk yang terdampak bencana ledakan nuklir terburuk dalam sejarah peradaban manusia tersebut. (Natalia Adinda)

5 dari 5 halaman

Propaganda ala Rusia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.