Sukses

Jalur Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka, Apa Saja Persyaratan bagi Pendaki?

Jalur pendakian Gunung Semeru telah ditutup sementara sejak akhir November 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru resmi membuka kembali jalur pendakiannya terhitung besok, Kamis, 1 April 2021. Kendati demikian, ada beberapa persyaratan yang mesti diperhatikan para pendaki, mulai dari durasi, sampai batas pendakian.

Melalui laman Instagram resmi, Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Selasa, 30 Maret 2021, menjabarkan beberapa ketentuan baru dalam pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Pertama, pendakian dibatasi selama tiga hari dua malam.

Kemudian, pendaki wajib menerapkan SOP Pendakian Gunung Semeru pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Ketiga, pembelian tiket dilakukan secara daring melalui laman bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.

Jumlah kuota pendakian yang disepakati adalah 180 orang per hari atau sekitar 30 persen dari total kapasitas. Karenanya, bagi pendaki yang tidak mendapat kuota di hari tersebut, disarankan tidak memaksa datang ke Ranupani karena tetap akan diminta kembali di lain hari oleh petugas.

"Dengan kuota terbatas dan durasi pendakian bertambah, diharapkan sahabat jadi lebih bisa menikmati pendakian dengan lebih tenang," tulis pihaknya di keterangan unggahan.

Sementara, monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan untuk kuota pendakian di bulan berikutnya. Terakhir, batas pendakian maksimal hingga Kalimati. 

"Jadi, siapkan fisik juga mental kalian terlebih dahulu dan tetap menerapkan protokol kesehatan ya saat pendakian dibuka nanti," tandas pihaknya terkait pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Semeru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan Jalur Pendakian Sejak November 2020

Sebelumnya, pendakian Gunung Semeru ditutup sementara pada 29 November 2020 karena peningkatan aktivitas pada gunung yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Saat itu, gunung yang juga dikenal dengan nama Mahameru ini mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai seribu meter. Akibat peningkatan aktivitas itu, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungsi.

Pada 30 Desember 2020, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akhirnya memutuskan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru. Itu karena cuaca buruk yang terjadi di wilayah Jawa Timur dan bisa membahayakan keselamatan para pendaki. 

3 dari 3 halaman

5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.