Sukses

Museum Epic di Irlandia yang Kalahkan Pesona Istana Buckingham

Museum Epic menempati posisi teratas sebagai destinasi wisata di Eropa yang secara otomatis mengungguli Istana Buckingham.

Liputan6.com, Jakarta - Eropa jadi salah satu tujuan liburan bagi banyak orang. Di sana terdapat sejumlah destinasi wisata sangat populer, salah satunya sebuah museum di Irlandia.

Tempat tersebut bernama Museum Emigrasi Irlandia atau dikenal sebagai EPIC. Objek wisata di Eropa tersebut baru-baru ini meraih penghargaan perjalanan bergengsi yang dikenal sebagai Oscar-nya pariwisata.

Museum Emigrasi terpilih sebagai objek wisata yang dua kali berturut-turut meraih penghargaan tersebut. Tak tanggung-tanggung, museum tersebut mampu mengalahkan Istana Buckingham di London, dilansir dari laman Times of India, Senin, 9 November 2020.

Selain itu, Museum Emigrasi ini juga berhasil menyingkirkan Akropolis di Athena, Yunani, dan Menara Eiffel di Paris. Penghargaan bergengsi ini sendiri bernama World Travel Awards.

Direktur EPIC, Patrick Greene, mengatakan bahwa merupakan suatu kebanggaan museum yang dikelolanya menerima pengakuan tersebut. Apalagi, penghargaan tersebut diberikan saat fase sulit akibat pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung di berbagai belahan dunia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Empat Tema

EPIC diresmikan sebagai museum digital senilai 15 juta euro pada 2016. Visualnya diusung secara menarik, menunjukkan betapa penting diaspora dan budaya Irlandia. Sejumlah sosok terkernal sempat berkunjung ke museum ini. Sebut saja Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, juga pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Meski tengah ditutup karena penguncian wilayah, museum ini telah menyelenggarakan lokakarya daring, webinar, dan tur virtual untuk tetap terhubung dengan para pengunjung.

Menurut laporan Irish Examiner, museum multimedia ini didanai sepenuhnya oleh emigran Irlandia dan mantan CEO Coca Cola, Neville Isdell. EPIC merupakan wujud kepeduliannya terhadap Irlandia.

Juru bicara museum, Dervla O’Neill, mengatakan ada empat tema dalam museum ini, mulai dari pengenalan tentang Irlandia, kedatangan dan keberangkatan yang membentuknya, motivasi orang Irlandia untuk pergi dari rumah dan bagaimana mereka berpengaruh di luar negeri. Terakhir, di mana posisi orang Irlandia sekarang, dan apa yang mereka lakukan di dunia saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.