Sukses

Masjid Biru St Petersburg di Rusia yang Memesona

Masjid biru St Petersburg di Rusia termasuk salah satu masjid di Rusia yang indah.

Liputan6.com, Jakarta - Selain sebagai tempat ibadah, masjid menjadi destinasi wisata para pelancong karena sejarah dan keunikan arsitekturnya. Salah satunya masjid biru St Petersburg di Rusia.

Masjid Biru St Peterburg berada di pusat kota, tak jauh dari Sungai Neva dan Benteng Pete & Paul yang ikonik di Rusia. Didominasi warna biru, masjid ini bernama Jamul Muslimin, tapi lebih sering dijuluki sebagai Blue Mosque atau Masjid Biru.

Dilansir dari id.rbth.com, Rabu (22/5/2019), masjid St. Petersburg dibangun pada 1910 yang bertujuan untuk menghormati Emir Bukhara dan sekaligus menandai bergabungnya Asia Tengah dan Rusia.

Peristiwa ini terjadi di era pemerintahan Tsar Aleksandr III. Kekaisaran Rusia sangat menghormati kepentingan komunitas muslim yang saat itu berjumlah lebih dari delapan ribu orang.

Saksikan video pilihan di bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenangan Presiden Soekarno

Setelah proyek pembangunan masjid rampung pada 1913, masjid menjadi tempat ibadah terbesar di Rusia. Masjid ini dapat menampung lima ribu jemaah. Dua menaranya menjulang setinggi 49 meter dan tinggi kubahnya 39 meter.

Kubah masjid St. Peterburg hampir merupakan tiruan tepat dari Mausoleum Guri Amir di Samarkand, Uzbekistan, yang dibangun pada abad ke-15. Di mausoleum ini disimpannya abu kremasi Tamerlane sang penakluk Asia Tengah.

Bagi Indonesia, Masjid Biru St Petersburg juga punya kenangan tersendiri. Kunjungan Presiden RI Soekarno ke Uni Soviet ternyata berdampak sangat besar bagi masjid ini pada 1956. Saat itu Soekarno menyempatkan diri mampir ke masjid tersebut.

Namun ternyata, masjid tersebut telah beralih fungsi sebagai gudang. Melihat hal ini, Soekarno yang kemudian bertemu Nikita Khrushchev, sang pemimpin Soviet, segera membahas kondisi Masjid Biru yang baru ia kunjungi.

Presiden Soekarno meminta masjid ini dikembalikan sesuai fungsinya. Sepuluh hari setelah kunjungannya, bangunan tersebut pun kembali menjadi masjid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.