Sukses

Pesan Fish and Chips di Restoran Milik Gordon Ramsay Bisa Tanpa Alkohol

Menu Fish and Chips termasuk menu klasik andalan di Bread Street Kitchen Restaurant, yang bisa dipesan tanpa menggunakan alkohol. Apa ya bedanya dengan yang beralkohol?

Liputan6.com, Singapura - Seporsi menu Fish and Chips di Bread Street Kitchen Restaurant Singapura milik Gordon Ramsay disajikan di piring ceper. Balutan ikan kod yang diselimuti tepung menggugah selera.

Warna kuning mengkilap tampak renyah dimakan. Ukuran ikan kod nyaris memenuhi piring. Tak lupa, potongan kentang goreng yang cukup besar. Sebagai pelengkap, semangkuk kecil mayonais ikut disajikan.

Liputan6.com dan rombongan berkesempatan menikmati Fish and Chips saat berkunjung ke area Marina Bay Sands,  Singapura, pada 6 Desember 2018. Bagi kami yang berasal dari Indonesia, ukuran ikan kod tersebut terbilang cukup besar.

Porsi yang besar itu bisa dimakan bersama-sama (sharing). Jika biasanya makan Fish and Chips, kita mungkin tidak perlu meminta saus sambal atau tomat kepada pramusaji. Kedua saus itu sudah tersedia di meja restoran.

Lain halnya saat makan Fish and Chips di restoran milik chef ternama Gordon Ramsay, kita harus meminta saus sambal atau tomat kepada pramusaji. Kenikmatan makan Fish and Chips tanpa saus rasanya ada yang kurang.

Kami pun meminta saus sambal. Pramusaji pun memberikan kami botol kecil saus sambal. Di meja restoran tidak disediakan saus.

Menu Fish and Chips termasuk menu klasik dan andalan di Bread Street Kitchen Restaurant. Menu ini populer dipesan pengunjung. Ketika hendak memesan menu, kami sempat bertanya kepada pramusaji, menu apa yang populer.

"Menu yang populer di sini ya semua yang ada dipilihan buku menu. Dari menu pembuka sampai penutup. Tapi yang sangat direkomendasikan adalah Fish and Chips. Itu menu klasik utama di restoran kami," jawab pramusaji sambil menunjukkan daftar nama menu makanan kepada kami. Tanpa berlama-lama, hampir sebagian besar dari kami sepakat memesan Fish and Chips.   

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanpa Alkohol

Ada pengalaman yang menarik yang dialami Liputan6.com saat memesan Fish and Chips. Pramusaji  memberi tahu, ikan kod yang dimasak menggunakan wine atau bir yang mengandung alkohol.

"Ikannya digoreng menggunakan wine (beralkohol). Tapi kami bisa memasaknya khusus untuk Madam (Ibu) tanpa menggunakan wine. Bagaimana?" tanya salah seorang pramusaji.

"Oh, iya. Saya memang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung alkohol. Terima kasih atas informasinya. Saya memesan Fish and Chips tanpa mengandung alkohol," jawab Liputan6.com. Pramusaji pun langsung mencatat pesanan tanpa alkohol.

Ketika menyajikan Fish and Chips di hadapan, pramusaji menyampaikan kembali, "Ini (Fish and Chips) ikannya yang tidak digoreng  dengan wine. Selamat menikmati," ucap pramusaji sambil menyajikan Fish and Chips di meja.

Ketika Liputan6.com mencicipinya, rasa alami ikan kod, tanpa tambahan bumbu macam-macam memuaskan lidah. Untuk orang yang menikmati makan ikan secara alami akan menyukainya. Daging ikan yang berwarna putih sangat memanjakan mata. Warna daging yang putih seakan menarik pengunjung untuk segera memakannya.

Untuk tepung Fish and Chips yang tanpa digoreng alkohol tidak begitu renyah saat dimakan. Salah seorang rekan mencoba Fish and Chips tanpa alkohol , lalu membandingkan dengan Fish and Chips yang ia pesan menggunakan alkohol. Menurutnya, Fish and Chips tanpa alkohol terasa hambar dan belum begitu matang.

Untuk tepung ikan memang tidak renyah. Meskipun begitu, cukup menyenangkan untuk menikmati menu andalan Bread Street Kitchen Restaurant.

3 dari 4 halaman

Fungsi Alkohol

Di restoran ala Barat di luar negeri, memasak menu Fish and Chips memang menggunakan alkohol, seperti bir. Agar ikan kod yang dimakan tetap empuk dan berair sekaligus renyah, para koki menggunakan bir sebagai bahan campuran.

Bir dicampurkan pada adonan tepung. Kandungan bir, yakni karbon dioksida, zat berbuih, dan alkohol menghasilkan tekstur masakan yang kering dan renyah.

Zat berbuih juga menghasilkan insulator termal (perpindahan panas) yang baik. Saat mencelupkan sepotong ikan ke dalam wajan, sebagian besar panas akan masuk ke dalam adonan. Adonan pun bergelembung dan dapat memanas hingga lebih dari 54 derajat Celcius.

Sebagaimana dilansir dari laman Scientific American. Titik didih tersebut akan terjadi reaksi yang disebut Maillard. Reaksi itu menciptakan warna coklat keemasan dan rasa renyah pada tepung. Sementara itu, ikan tetap lembut dan matang di dalam.

Alkohol yang terkandung pada bir juga memainkan peran penting dalam memoderasi suhu internal dan kerenyahan tepung. Alkohol menguap lebih cepat daripada air. Artinya, adonan bir tidak harus dimasak lama. Semakin cepat adonan tepung mongering (masak), maka semakin rendah risiko overcooking (terlalu matang) pada makanan.

4 dari 4 halaman

Sajian ala Eropa Inggris

Koki internasional terkemuka Gordon Ramsay bekerja sama dengan Marina Bay Sands untuk membawa konsep sukses restoran yang dimiliki di London, yakni Bread Street Kitchen ke Singapura. Konsep restoran dan bar bertingkat dua ini menyajikan hidangan ala Eropa Inggris. Ruangan bernuansa cokelat cerah di lantai dua menghadap ke tepi laut Marina Bay yang spektakuler.

Para tamu dapat menikmati hidangan favorit ala Inggris, yang diciptakan koki berbintang multi-Michelin. Selain Fish and Chips, ada juga hidangan lain, seperti Pork Belly, Veal Carpaccio, dan BSK Burger dengan keju Monterey Jack yang meleleh. Ada juga mayo sriracha pedas dan roti brioche.

Makanan pembuka spesialnya adalah King Crab Cocktail dengan apel dan pink peppercorn, Tamarind Spiced Chicken Wings, dan Seabass Carpaccio. Area bar memberikan pengalaman minum yang menawan dan sempurna untuk bersantai setelah bekerja.  Restoran ini juga menyajikan koktail klasik dan inovatif dengan bahan-bahan segar dan pilihan anggur kelas dunia.

Sosok Gordon Ramsay pun mendunia. Ia adalah seorang koki asal Skotlandia, yang dibesarkan di Stratford-upon-Avon, Inggris. Dedikasi dan bakat alamiah dalam dunia kuliner membuatnya berkesempatan untuk berlatih dengan beberapa koki terkemuka dunia. Sebut saja Albert Roux dan Marco Pierre White di London serta Guy Savoy dan Joël Robuchon di Prancis.

Pada 1993, Ramsay menjadi koki Aubergine di London, yang dalam tiga tahun telah dianugerahi dua bintang Michelin. Pada 1998, saat ia berusia 31 tahun, Ramsay mendirikan restoran pertama miliknya bernama Restoran Gordon Ramsay. Ia langsung menerima penghargaan paling bergengsi di dunia kuliner, yakni tiga bintang Michelin. Hingga saat ini, Restoran Gordon Ramsay menjadi restoran terpopuler di London yang berhasil memegang penghargaan tersebut.

Ramsay adalah satu dari empat koki di Inggris yang mampu mempertahankan tiga bintang. Ia mampu membuka restoran sukses di seluruh dunia, dari Italia hingga Amerika Serikat.

Restoran ini termasuk dua restorannya di Doha, Qatar yang dibuka pada 2012; tiga restoran di Las Vegas (Gordon Ramsay Steak di Paris, Gordon Ramsay Pub and Grill di Caesars Palace dan Gordon Ramsay BurGR di Planet Hollywood), Gordon Ramsay Pub and Grill di Atlantic City dan Bread Street Kitchen di Hong Kong.

Di Inggris, Gordon Ramsay Group juga membuka Union Street Café, London House, Heddon Street Kitchen, dan dua graze Grills, salah satunya terletak di Aubergine di Park Walk, Chelsea. Ramsay berhasil menerima OBE (Order of the British Empire) yang diberikan Ratu Elizabeth II pada 2006.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.