Sukses

Alasan Mengapa Jangan Bekerja Terlalu Keras

Berikut ini beberapa alasan mengapa generasi millenial menganggap bahwa bekerja terlalu keras tidak produktif.

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang menganggap bahwa generasi millennial adalah pemalas. Generasi ini memiliki konsep bekerja yang berbeda dengan yang sebelumnya karena mereka menilai 10-12 jam di kantor tidak produktif.

Generasi ini lebih memilih bekerja di kedai kopi, kafe, atau sejenisnya karena mereka merasa jauh lebih merasa baik di tempat-tempat tersebut. Generasi millennial hanya ingin dinilai berdasarkan hasil saja, bukan dengan waktu dan tenaga yang mereka keluarkan.

Seperti dilansir dari Lifehack.org pada Senin (14/12), Liputan6.com merangkum beberapa alasan mengapa generasi ini menilai bekerja dengan santai, nyaman, dan efisien lebih produktif.

1. Bekerja dengan jam kerja panjang akan menurunkan produktifitas
Bekerja dari fajar hingga senja merupakan tradisi kerja yang tua dan lama. Penelitian yang dilakukan Henry Ford pada 1926 telah mengubah konsep bekerja dari konsep lama tersebut. Henry Ford mengubah waktu bekerja menjadi 8 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu yang membuat para pekerja lebih produktif. Karena itu, generasi millenial tidak anggap jam kerja sebagai indikator produktifitas seseorang.

2. Dipromosikan bukan karena jam kerja yang panjang
Saat Anda berkarir, promosi jabatan atau gaji mungkin jadi suatu yang dinantikan. Banyak pula yang tidak tahu bahwa jam kerja Anda tidak jadi penentu akan mendapat promosi dari atasan. Awalnya, pemikiran tradisional mengatakan bahwa jika saya bekerja keras hingga larut malam dan tetap sibuk, bos akan melihat sehingga promosi didapatkan. Namun, pikiran tersebut keliru karena pada kenyataannya seseorang yang mampu mengatur waktu dan cepat selesai jauh lebih punya kesepatan untuk dipromosikan.

3. Pandai memprioritaskan bukan hanya menjalankan
Anggapan tradisional mengungkapkan bahwa melakukan setiap permintaan dari atasan merupakan cara untuk mendapat promosi, tetapi ternyata tidak sepenuhnya benar. Generasi millennial lebih pandai memprioritaskan sesuatu ketimbang hanya menjalankannya saja. Warren Buffet pernah berkata bahwa perbedaan antara orang sukses dan sangat sukses adalah orang yang sangat sukses berani katakan "tidak" untuk banyak hal.

4. Menolak ajakan waktu istrirahat di kantor tak membuat Anda mengaggumkan
Kami menyebutnya sebagai orang yang "workaholics" kerena mereka menolak untuk berpartisipasi dengan rekan kerja yang menawarkan istirahat dan makan siang bersama. Generasi milienial menilai sikap tersebut malah keliru karena hanya membuang-buang waktu di kantor, sedangkan kesempatan untuk mengenal rekan kerja jadi tebuang percuma. Selain itu beberapa contoh tokoh yang memanfaatkan waktu istirahat dan berhasil, seperti Presiden Kennedy dan Reagen menggunakan waktu tersebut untuk tidur siang dan merasa jauh lebih produktif.

5. Mengambil peran seorang diri
Generasi milinneal justru menganggap banyak mengambil peran sendiri dalam pekerjaan hanya akan menguras energi dengan percuma. Kerja sama dan bekerja dalam tim jauh lebih efektif untuk meningkatkan produktifitas. Mulailah mempercayakan sesuatu pada orang lain untuk mengerjakan, karena kemampuan bekerja sama dalam tim menjadi penilaian tersendiri unntuk atasan Anda.

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini 
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini