Sukses

Ratusan Hektare Sawah di Ponorogo Terancam Gagal Panen

Puluhan hektare sawah yang terendam banjir berada di ketinggian air yang cukup tinggi sehingga potensi gagal panen yang cukup besar

Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir di Ponorogo mengancam petani setempat. Ratusan hektar lahan sawah di Kabupaten Ponorogo terancam gagal panen.

Sedikitnya, 220 hektare lahan sawah di Ponorogo terancam gagal panen imbas banjir. Data dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo mencatat usia tanaman padi yang terendam banjir itu masih berumur 40 - 70 hari.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dispertahankan Ponorogo Jawa Timur, Suwarni menuturkan, sesuai data per 14 Februari 2022 jumlah lahan pertanian padi yang terendam banjir seluas 220 hektare.

"220 hektare lahan pertanian yang terendam banjir itu ada di Kecamatan Ponorogo, Bungkal, Sukorejo, Sambit, Sawoo dan Kauman," ucap dia, Selasa (15/2/2022).

Dia menyebutkan, jumlah lahan terluas yang terdampak bencana banjir ini ada di Kecamatan Sukorejo. Selain itu, 74 hektare sawah terendam banjir dengan ketinggian air yang cukup tinggi.

Dari luas lahan yang terendam banjir itu, dikatakannya dengan rentan usia tanaman padi yang terendam banjir itu memiliki dua kemungkinan antara gagal panen atau bisa tetap tumbuh.

"Kita khawatirkan jumlah luas lahan yang terendam banjir ini akan mengalami gagal panen," ungkapnya.

Dia mengatakan, jika tanaman padi yang sudah mulai mengeluarkan malainya akan terancam mengalami gagal panen. Berbeda dengan tanaman padi yang belum mengeluarkan malainya atau masih dalam fase pertumbuhan akan tetap aman.

"Kalau tanaman padi yang sudah tumbuh malainya dan terendam banjir selama empat hari maka bisa terjadi gagal panen," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap untuk tanaman padi yang sudah keluar atau tumbuh malainya tidak terendam banjir selama empat hari agar tidka mengalami gagal panen.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.