Sukses

2 Anak di Ponorogo Meninggal Akibat DBD, Dokter Ingatkan Soal 3M Plus

Meningkatnya kasus DBD salah satunya disebabkan oleh faktor cuaca.

 

Liputan6.com, Jakarta - Dua kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi, kali ini menimpa dua anak di Ponorogo, Jawa Timur, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti.

Dyah mengungkapkan bahwa kedua kasus kematian ini terjadi pada 12 Maret 2024, saat kondisi pasien sudah sangat buruk ketika dibawa ke rumah sakit. Menurut laporan yang diterima, kedua pasien tersebut masuk rumah sakit dalam kondisi kurang baik dan masuk kategori dengue shock syndrome (DSS).

Terkait kasus DBD yang memang sedang meningkat di berbagai daerah di Indonesia, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Profesor Hartono Gunardi menyatakan bahwa salah satunya disebabkan oleh faktor cuaca.

"Pergantian cuaca, lalu permulaan musim hujan ini akan mengakibatkan genangan air yang lama itu menyebabkan tempat bersarangnya nyamuk. Oleh karena itu kita perlu Ingatkan masyarakat untuk menggalakkan kembali 3M plus untuk berantas sarang nyamuk yang paling penting," kata Hartono dalam Pekan Imunisasi Dunia (PID) bersama Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024.

Istilah 3M Plus yang dimaksud Hartono telah dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan dalam laman resminya. Upaya 3M Plus adalah menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menguras, Menutup, Manfaatkan Kembali

Menguras

Melansir laman Kemenkes, menguras adalah kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air. Seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.

Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan.

Menutup

Menutup adalah kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.

Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Manfaatkan Kembali

Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) menjadi M ketiga. Masyarakat disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

3 dari 4 halaman

Plus dalam 3M Plus

Sementara, Plus dalam 3M Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan yang meliputi:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan
  • Periksa tempat-tempat penampungan air
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
4 dari 4 halaman

Gunakan Vaksin Demam Berdarah

Hartono menambahkan, untuk anak-anak usia enam tahun ke atas, dapat diberikan vaksin demam berdarah.

Namun, hal yang paling utama adalah pengendalian vektor yakni pengendalian nyamuknya dengan 3M plus.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa di musim pancaroba ini banyak anak yang sakit seperti flu batuk. Maka dari itu, Hartono mengimbau masyarakat untuk menghindari orang-orang yang sedang batuk.

“Anak yang sedang batuk mohon dikenakan masker sehingga tidak menular ke orang lain. Yang masih sehat jika berteman dengan orang yang batuk juga perlu menggunakan masker agar tidak menular karena kalau tidak semuanya bisa sakit.”

“Di samping itu perlu juga jaga nutrisi yang cukup yang mengandung vitamin C dan vitamin D bisa diperoleh melalui suplementasi atau dengan berjemur di matahari pagi,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.