Sukses

Buya Yahya Bagikan Amalan Sekelas Wali, Urusan Utang Piutang Jadi Mudah

Buya Yahya menggambarkan situasi yang sering dialami banyak orang ketika berhadapan dengan orang yang berutang namun sulit untuk mengembalikannya.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena di mana orang yang berutang justru lebih galak daripada pemberi utang memang sering terlihat di masyarakat. Hal ini sering kali memicu konflik, terutama ketika pengutang tidak merasa terbebani dengan tanggung jawabnya untuk mengembalikan pinjaman.

Pemberi utang yang seharusnya berada dalam posisi yang lebih "kuat", justru sering merasa sulit menagih karena sikap pengutang yang menghindar atau marah ketika ditagih. Kondisi ini bisa menjadi rumit, karena menyangkut hubungan sosial dan perasaan kedua belah pihak.

Dalam penagihan utang, salah selain kerja keras dan pendekatan, doa juga sering menjadi andalan bagi banyak orang agar penagihan berjalan lancar, seperti doa yang diajarkan untuk memudahkan urusan dan melapangkan rezeki.

KH Yahya Zainal Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, dalam ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @dakwatoday, membahas tentang amalan sekelas wali yang dapat dilakukan agar orang yang berutang segera mengembalikan uangnya.

Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya menekankan bahwa menghadapi orang yang enggan membayar utang perlu dilakukan dengan kesabaran dan doa, bukan dengan ancaman atau kemarahan.

"Biasanya kita ngeluh, kurang ajar banget. Ditelepon malah direject, di SMS, di WA nggak bales. Orangnya pinjam duit kepada kita tapi nggak balik-balik," kata Buya Yahya dalam ceramahnya.

 

2 dari 3 halaman

Sulitnya Tagih Utang

Ia menggambarkan situasi yang sering dialami banyak orang ketika berhadapan dengan orang yang berutang namun sulit untuk mengembalikannya.

Sering kali, lanjut Buya Yahya, utang yang tidak dikembalikan membuat kita semakin tertekan. Ada kebutuhan mendesak seperti biaya pendidikan anak, namun uang yang dipinjam oleh orang lain tidak juga kembali.

"Sampai anak kita mau kuliah, mau sekolah, mau mondok. Sampai kita sendiri ngutang lagi gara-gara dia pinjam duit nggak balik-balik," tambah Buya Yahya.

Terkadang, orang yang merasa kesal dan tertekan oleh utang yang tak kunjung dikembalikan mulai terpikir untuk mengancam. "Anda ancam, 'Awas nanti malam ya, nanti malam Awas!' Tetapi Buya Yahya mengingatkan bahwa ancaman bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebaliknya, Buya Yahya mengajarkan agar kita menghadapi masalah utang ini dengan lebih tenang dan menyerahkannya kepada Allah melalui amalan-amalan yang dianjurkan.

Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan bangun di tengah malam dan melaksanakan sholat hajat serta tahajud. "Di tengah malam, bangun, lakukan sholat hajat, sholat tahajud semuanya," jelas Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Amalan untuk Tagih Utang

Setelah melaksanakan sholat, Buya Yahya menyarankan agar doa dipanjatkan dengan tulus untuk kebaikan orang yang berutang, bukan sebaliknya. "Kemudian, tambahkan doa, 'Ya Allah, itu tetanggaku yang kurang ajar, pinjam duit nggak balik-balik. Kami mohon, Ya Allah, tambahkan rezekinya, ya Allah. Suaminya tambah cinta, ya Allah. Anaknya baik-baik, ya Allah. Berikan segala kebaikan, ya Allah,'" ucap Buya Yahya.

Mendoakan kebaikan bagi orang yang berutang, meski terasa berat, menurut Buya Yahya adalah salah satu amalan yang dilakukan oleh para wali Allah. "Berat karena itu amalan para wali. Kalau amalan kita mah ecek-ecek," lanjutnya.

Buya Yahya menekankan bahwa meski sulit, mendoakan kebaikan bagi orang yang telah membuat kita kesulitan adalah salah satu bentuk keikhlasan dan kesabaran yang tinggi.

Menurut Buya Yahya, amalan para wali ini memiliki kekuatan tersendiri. Dengan mendoakan kebaikan untuk orang yang berutang, ada harapan bahwa Allah akan membuka pintu rezeki orang tersebut, sehingga ia bisa melunasi utangnya.

"Doakan agar Allah tambahkan rezekinya, agar ia bisa mengembalikan utangnya," tambah Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya juga mengingatkan agar kita tidak menyimpan dendam atau kebencian terhadap orang yang berutang. Sebaliknya, kita diajarkan untuk tetap bersikap baik dan tidak putus asa dalam berdoa. "Jangan benci, jangan dendam. Doakan yang baik-baik, Insya Allah ada jalan keluarnya," pesan Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi masalah utang, kita harus tetap menjaga hubungan baik dengan orang lain. Utang adalah masalah duniawi yang bisa diselesaikan dengan sabar, doa, dan tawakal kepada Allah.

Sebagai penutup, Buya Yahya menegaskan bahwa rezeki dan harta yang kita miliki sepenuhnya ada dalam genggaman Allah. Oleh karena itu, kita harus menyerahkan semua permasalahan kepada-Nya dan bersabar dalam menunggu solusi yang terbaik.

"Semua rezeki dari Allah. Jangan putus harapan, terus berdoa, dan serahkan semuanya kepada Allah," tutup Buya Yahya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Video Terkini