Sukses

Teks Materi Khutbah Jumat November 2022: Meneladani Para Pahlawan untuk Membangun Bangsa

Teks materi khutbah Jumat November 2022 kali ini akan membahas tentang keteladanan para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa. Dalam khutbah ini, khatib mengajak jemaah salat Jumat untuk merefleksi pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945.

Liputan6.com, Jakarta - Teks materi khutbah Jumat November 2022 kali ini akan membahas tentang keteladanan para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa. Dalam khutbah ini, khatib mengajak jemaah sholat Jumat untuk merefleksi pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945.

Seperti diketahui bahwa para pahlawan bangsa telah rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia pada pertempuran tersebut. Banyak pahlawan yang gugur di medan pertempuran.

Untuk mengingat peristiwa tersebut, maka pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Kini setiap tahunnya Hari Pahlawan diperingati secara nasional.

Selain itu, dalam materi khutbah ini khatib juga akan mengajak jemaah untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur dan mendoakannya. Lalu mengingatkan jemaah akan pentingnya perdamaian dan meneladani akhlak Rasulullah SAW juga para pahlawan.

Berikut teks khutbah Jumat lengkapnya yang dapat khatib bacakan pada pekan ini di momen Hari Pahlawan. Teks khutbah ini diambil dan ditayangkan ulang dari situs Islamkaffah.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Khutbah Pertama

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

صدق الله

Sidang jumat yang dirahmati Allah

Marilah bersama-sama kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan marilah bersama-sama kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan hanya kepada Allah Azza Wajalla.

Sholawat serta salam semoga tetap curahkan kepada baginda nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan rahmat yaitu Addinul Islam. Pada tulisan khutbah kali ini akan diterangkan tentang Bom Bunuh Diri Bukan Jihad, Tapi Begal Agama.

Sidang jumat yang dirahmati Allah

Sebentar lagi kita akan memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, hari dimana sebagian besar rakyat Indonesia turun ke medan tempur untuk mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah, hari bersejarah itu tanggal 10 November yang diabadikan sebagai Hari Pahlawan.

Pada saat itu tanggal 10 November 1945  terjadi pertempuran yang dahsyat di Surabaya, dengan pekikan Takbir dari Bung Tomo menggema melalui siaran Radio menggugah semangat rakyat dan para pemuda untuk berjuang dengan senjata seadanya yaitu bambu runcing.

Sedangkan dipihak lawan musuh telah menggunakan peralatan dan senjata yang sudah canggih, senjata otomatis dan meriam mereka gunakan untuk menembak para pahlawan, namun meskipun berhadapan dengan senjata canggih, tidak sedikitpun para pahlawan mundur, justru mereka dengan pekikan Allahu Akbar semakin bergelora dengan semangat Jihad Fi Sabilillah. 

Mereka terus maju, sehingga yang wafat mendapatkan Syahid, sebuah kematian yang sangat didambakan oleh setiap umat muslim karena pahalanya begitu besar disisi Allah SWT. Rasulullah bersabda:

Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda,

مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ

Artinya : “Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia padahal dia hanya mempunyai sedikit harta di bumi, kecuali orang yang mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid).” (HR. Bukhari 2817 dan Muslim 1877)

Begitu besar pahalanya orang yang mati syahid. sehingga meskipun kelihatanya mati tetapi sebenarnya mereka hidup disisi Allah dengan limpahan rizki serta kebahagiaan yang tiada taranya. Sebagaimana telah disebutkan diatas, didalam Al-Quran Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 169 dan ayat 170 sebagai berikut:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki

Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."  (QS. Ali Imran : 169-170).

3 dari 4 halaman

Lanjutan Khutbah Pertama

Sidang Jumat yang dirahmati Allah

Para pejuang, para pahlawan yang gugur dimedan pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 adalah para syahid, keyakinan kita didasarkan pada fakta sejarah bahwa semangat perjuangan dikarenakan membela bangsa dan agama sehingga pekikan Allahu Akbar menjadi pelecut semangat untuk mengusir para penjajah.

Oleh sebab itulah sudah sewajarnya bila kita bangsa Indonesia menghormati jasa mereka dengan memanjatkan doa kepada Allah agar arwah mereka diterima dengan kemulyaan yang setinggi-tingginya. Diampuni segala dosa-dosa mereka serta dilimpahkan kepada mereka rahmat yang sebanyak-banyaknya. Sebagaimana janji Allah dalam surah An Nisa’ ayat 95-96:

وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya: “Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala besar. Yaitu beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nisa’ : 95-96).

Disamping itu, perlu kita ketahui bahwa menghormati jasa para pahlawan bukan saja kita harus mendoakan mereka, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita harus meneladani serta meneruskan cita-cita para pahlawan dan pendiri bangsa.

Kita sebagai generasi berikutnya jangan sampai kemudian menyia-nyiakan kemerdekaan yang telah diperjuangakn dengan darah dan air mata, nyawa hilang karena keinginan merdeka dan sekarang kita wajib menjaga bangsa ini dari berbagai gangguan, dari berbagai paham yang ingin memecah belah bangsa, jangan sampai kita tergoda dengan paham-paham yang selalu mengatasnamakan agama namun sejatinya itu hanya kedok untuk kepentingan kelompoknya.

Sidang Jumat yang dirahmati Allah

Bukanlah bangsa yang besar bilamana kita tidak bisa menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Keberanian dan tekad mereka kita jadikan cermin pemandu yang dapat membimbing kita menuju kepada keutamaan amal dan penyemangat kita untuk berjuang, berjihad fi sabilillah dalam usaha membangun negara dan bangsa yang aman, tentram dan sentausa.

Semoga uraian singkat tersebut dapat mengingatkan kita bahwa perdamaian dan kasih sayang merupakan inti ajaran dan nilai yang dibangun oleh Islam dan kita dapat meneladani ahlaq rasulullah mumpung masih dalam suasana bulan Maulid Nabi Muhammad Saw. sehingga kita tidak menajdi umat yang justru merusak dan menyakiti sesama.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memiliki umur yang diberkati Allah subhanu wata’la sehingga kita dapat memanfaatkan umur kita dengan sebaik-baiknya dan dapat menjalankan tuntunan Nabi Muhammad Saw yang setiap harinya memohon ampun dan perlindungan Allah SWT.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

4 dari 4 halaman

Khutbah Kedua

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.