Sukses

Menengok 'Pasar Bedug' Penjual Jajanan Buka Puasa di Australia

Tempat ini begitu terkenal dengan surga kuliner halal di Australia, di mana menjadi lebih istimewa setiap bulan Ramadan tiba.

Liputan6.com, Sydney - Bagi warga Indonesia yang tinggal di negeri seperti Australia, kerinduan akan suasana Ramadan di Tanah Air menjadi hal lumrah. Seperti dialami mahasiswa S2 di UNSW, Prima Hadi Putra yang merasakan suasana itu ketika berada di Lakemba, Sydney.

Berpuasa di negeri dengan muslim minoritas memang penuh dengan suka dan duka. Mulai dari masalah yang paling dasar, seperti sulitnya mencari makanan halal untuk dikonsumsi ketika sahur dan berbuka, hingga tiadanya euforia Ramadan layaknya dialami masyarakat di negeri dengan penduduk mayoritas muslim.

Namun terdapat cerita lain bila Anda berkunjung ke daerah Lakemba. Lokasi yang terletak 15 kilometer bagian barat daya pusat kota Sydney tersebut, dapat dicapai dengan waktu tempuh 30 menit dengan menggunakan kereta dari stasiun Central.

Tempat itu begitu terkenal dengan surga kuliner halal di Australia. Setiap bulan Ramadan tiba, lokasi tersebut menjadi lebih istimewa karena menu kuliner yang ditawarkan kian beragam.

Begitu tiba dan keluar dari Stasiun Lakemba, Anda akan langsung disambut oleh jajaran pedagang makanan musiman yang berjajar di sepanjang pelataran pertokoan.

Mereka berasal dari berbagai penjuru dunia dan menyajikan aneka menu masakan jalanan terbaiknya untuk berbuka puasa, seperti halnya di kota-kota di Indonesia.

Masakan-masakan khas dari negeri-negeri muslim seperti Harira, Lahm, Roti Pide, Gozleme, Fesenjan, Samosa hingga Kolak Pisang dan aneka gorengan ala Indonesia tersedia lengkap.

Tak lupa juga masakan khas Australia, seperti daging sapi dan ayam panggang, ikan serta kentang goreng.

Abu Mohamed pemilik restoran halal di Haldon Street, tempat banyaknya penjaja makanan musiman di kawasan Lakemba, sama sekali tak keberatan dengan kehadiran mereka.

Sebagai pemilik usaha kuliner resmi di Australia yang terkenal ketat diawasi, ia menyatakan bahwa hadirnya para penjaja makanan musiman ini tak mengurangi omset restoran yang dimilikinya.

"Hadirnya para penjaja makanan temporer ini membawa keberkahan Ramadan tersendiri. Kami tak kekurangan pesanan bahkan mengalami kenaikan penjualan dengan banyaknya orang yang datang ke sini," ujarnya seperti dikutip dari Australia Plus, Rabu (22/6/2016).

Pedagang Musiman

Suasana puasa Ramadan di Lakemba menjadi lebih berbeda karena para pedagang musiman kebanyakan adalah imigran. Mereka turut membawa pengetahuan tentang budaya makanan mereka yang unik dengan cita rasa lezat.

Setiap hari selama Ramadan, mereka sudah mempersiapkan aneka masakan sejak pukul 15.00 sore dan baru berakhir setelah larut malam.

Hiruk pikuk pengunjung yang datang menjelang berbuka dan selepas shalat tarawih tak jarang membuat Haldon Sreet macet, kontras dengan wilayah-wilayah lain di Australia yang senyap di waktu malam.

Hadirnya beragam penjual makanan dan pengunjung serta keragaman jenis-jenis makanan dari berbagai negara itu, dipercaya dapat menciptakan rasa saling menghargai dan merayakan keragaman budaya melalui jalur kuliner.

Rachel, salah satu pengunjung yang ditemui penulis saat menunggu pesanan Kebab Turki mengatakan alasannya datang ke Lakemba.

"Saya bukan Muslim, namun saya menikmati ini. Anda bisa menemukan berbagai macam makanan di sini."

"Jika Anda ingin mencoba makanan dari berbagai macam negara, sebut saja makanan Asia, ada dumpling, jagung bakar, kebab, dan masih banyak lagi makanan khas Asia lainnya dengan harga yang wajar."

"Anda juga bisa bertemu dengan orang-orang baru dan bertukar pikiran dengan mereka," tambah Rachel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini