Sukses

Shalom Atau Syalom yang Benar? Pahami Maknanya

Salam shalom atau syalom artinya "damai sejahtera."

Liputan6.com, Jakarta - Shalom atau syalom adalah ucapan salam yang mencerminkan kedamaian dalam agama Kristiani. Ucapan salam yang benar adalah shalom. Dalam Al-Kitab, terdapat lima ayat yang menjelaskan arti dan pentingnya shalom atau syalom. Salah satunya pada Yesaya 57:19 ini.

“Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat--firman TUHAN--Aku akan menyembuhkan dia!”

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menjelaskan arti yang paling umum dari salam shalom atau syalom adalah "damai sejahtera." Dalam konteks ini, shalom mengandung makna kedamaian yang meliputi kebahagiaan, keselarasan, persatuan, dan kesejahteraan yang melibatkan seluruh manusia serta hubungan mereka dengan Tuhan.

Pada intinya, shalom adalah keadaan kedamaian yang bisa diperoleh melalui anugerah Allah, dengan fokus pada Kristus sebagai pusatnya, dan mempengaruhi kondisi hati dan hubungan dengan Allah serta sesama. Shalom mengajak umat Kristen untuk hidup dalam kasih, keadilan, persatuan, dan keharmonisan dalam semua aspek kehidupan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang shalom atau syalom, Jumat (16/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Damai Sejahtera

Shalom atau syalom adalah ungkapan yang umum digunakan oleh umat Kristiani sebagai bentuk ucapan salam dan mengungkapkan harapan akan damai sejahtera. Ungkapan yang benar dalam agama Kristen adalah shalom, bukan syalom, dan memiliki makna yang kaya dan mendalam.

Menurut buku berjudul Pola Hidup Kristen: Kajian Teologis Terhadap Khotbah Yesus di Bukit yang ditulis oleh Yesri Talan pada tahun 2020, kata shalom atau syalom mengandung arti damai yang lebih dari sekadar ketenangan atau keadaan bebas konflik.

Shalom mencerminkan keberhasilan yang holistik dan lengkap dalam kehidupan, mencakup kedamaian batin, hubungan yang sehat dengan sesama, dan harmoni dengan Allah. Dalam arti ini, shalom menjadi harapan dan doa bagi umat Kristen untuk mencapai keadaan damai sejahtera yang meliputi segala aspek kehidupan.

Meski demikian, shalom atau syalom memiliki makna yang lebih dalam dan kompleks. Masih melansir dari laman website resmi Kemenag RI, ini penjelasan arti shalom yang dimaksudkan:

1. Anugerah

Ketua Majelis Jemaat Gereja Petra Kefamenanu, Pdt. Jhon menjelaskan ada tiga aspek makna yang terkandung dalam salam shalom atau syalom. Pertama, shalom atau damai sejahtera merupakan inisiatif Allah dan berasal dari-Nya, bukan dari upaya manusia semata. Ini menunjukkan bahwa shalom adalah anugerah dan berkat yang diberikan oleh Tuhan kepada umat-Nya.

2. Merujuk pada Kristus

Kedua, shalom selalu berfokus pada Kristus. Dalam pemahaman tentang shalom, Alkitab selalu mengarahkannya pada satu titik pusat, yaitu Kristus. Kristus dianggap sebagai pusat manifestasi shalom di dunia ini, di mana kedamaian dan kebahagiaan sejati ditemukan melalui hubungan yang erat dengan-Nya. Kristus memberikan teladan tentang bagaimana hidup dalam shalom dengan mengajarkan kasih, pengampunan, dan kebenaran.

3. Kondisi Hati

Ketiga, shalom atau syalom berbicara tentang kondisi hati, bukan materi. Shalom tidak diukur berdasarkan pencapaian materi atau kekayaan, tetapi lebih terkait dengan keadaan batin yang dipenuhi dengan kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan dalam hubungan dengan Allah. Shalom melibatkan keseimbangan dan keharmonisan antara manusia dengan dirinya sendiri, sesama, dan Tuhan. Ini melibatkan pemulihan, penyembuhan, dan pemulihan hubungan yang terputus.

Demikian, shalom atau syalom dalam konteks agama Kristen tidak hanya merujuk pada salam atau damai sejahtera secara fisik atau materi, tetapi juga mencakup makna yang lebih mendalam. Shalom adalah keadaan kedamaian yang holistik, diperoleh melalui anugerah Allah, dengan fokus pada Kristus sebagai pusatnya, dan mempengaruhi kondisi hati dan hubungan dengan Allah serta sesama. Shalom mengajak umat Kristen untuk hidup dalam kasih, keadilan, persatuan, dan keharmonisan dalam semua aspek kehidupan.

3 dari 3 halaman

Ayat Shalom dalam Al-Kitab

Yesaya 57:19

“Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat--firman TUHAN--Aku akan menyembuhkan dia!”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan menciptakan keadaan damai dan sejahtera bagi mereka yang berpaling kepada-Nya, baik yang berada jauh maupun yang berdekatan dengan-Nya. Allah berjanji untuk menyembuhkan mereka dan memberikan kebahagiaan yang tak terhingga.

Yeremia 6:14

“Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.”

Ayat ini mengungkapkan bahwa ada orang-orang yang dengan sembrono mengatakan "Damai sejahtera!" tetapi sebenarnya tidak ada kedamaian yang sejati. Mereka meremehkan penderitaan dan masalah yang dihadapi umat Allah, hanya mengungkapkan kata-kata kosong tanpa tindakan nyata.

Korintus 13:11

“Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih  dan damai sejahtera akan menyertai kamu!”

Ayat ini mengajak umat Kristen untuk hidup dalam damai sejahtera, menjaga persatuan dan kesepakatan dalam persekutuan, serta mengikuti ajaran dan nasihat yang benar. Allah, sebagai sumber kasih dan damai sejahtera, akan hadir di tengah-tengah mereka.

Mazmur 72:3

“Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran!”

Ayat ini mengungkapkan harapan agar keadilan dan damai sejahtera tersebar di seluruh negeri. Gunung-gunung dan bukit-bukit dianggap sebagai simbol perdamaian dan kebenaran, dan Mazmur ini berdoa agar hal itu menjadi kenyataan bagi seluruh bangsa.

Yehemia 13:10

“Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan  umat-Ku dengan mengatakan: Damai  sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka mengapurnya.”

Ayat ini mengkritik orang-orang yang dengan sengaja menyesatkan umat Allah dengan ucapan "Damai sejahtera!" tanpa adanya kebenaran atau niat baik di dalam hati mereka. Mereka membangun tembok palsu dan menutup mata terhadap kebenaran yang sebenarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.