Sukses

Jangan Minum Obat Jantung yang Dihisap di Bawah Lidah Terus

Obat jantung yang dihisap di bawah lidah hanya bersifat sangat sementara, jangan diminum terus menerus.

Penyakit jantung yang sulit diprediksi, membuat penderita jantung pada umumnya akan diberikan resep untuk minum tablet sublingual (dihisap di bawah lidah). Sayangnya, jika kondisi seseorang sudah agak baikan dengan obat ini, seringkali tindakan ke dokter pun diabaikan.

Seperti disampaikan Direktur Utama RS Jantung Jakarta dr. M. Andi Yassiin usai acara soft launching RS Jantung Jakarta beberapa waktu lalu. Ia berkata bahwa obat tersebut hanya bersifat sangat sementara, jangan diminum terus menerus.

"Obat di bawah lidah memang sedikit melebarkan pembuluh darah. Tapi ingat, ini sifatnya sangat sementara sampai dokter melakukan tindakan pada pasien,"tegasnya, seperti ditulis Sabtu (6/7/2013).

Yassiin menjelaskan jika ada orang yang merasa lebih baik dan merasa enak setelah minum obat ini, kemudian tidak ke dokter. Ini yang salah. Tidak ada alasan bagi seorang penderita jantung untuk minum obat yang dihisap di bawah lidah terus menerus karena tidak akan menyembuhkannya.

"Kita harus tahu mana obat yang sifatnya diminum sementara dan seumur hidup. Kalau obat yang dihisap di bawah lidah itu hanya sementara bekerja. Sehingga tanpa tindakan, tidak ada gunanya. Kalau pasien merasa enakan dan obat itu membuat tenang, tetap saja itu tidak mengobati. Artinya, hanya mengulur waktu saja,"jelasnya.

Berbeda dengan obat yang dihisap di bawah lidah, aspirin atau obat pengencer darah yang diberikan oleh dokter itu sifatnya seumur hidup. "Obat ini untuk menjaga kondisinya tetap stabil, sedangkan obat yang dihisap itu jika masalahnya sudah ditemukan, maka obat itu tidak perlu dimunum lagi," jelasnya.

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini