Sukses

Ramai Maltodekstrin Dianggap Tingkatkan Kadar Gula dalam Susu, Ini Kata Ahli Gizi

Maltodekstrin biasa ditambahkan ke produk pangan untuk pengawet, penguat rasa, meningkatkan tekstur, filler (meningkatkan volume), meningkatkan tekstur, dan ada juga yang digunakan sebagai perisa.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini maltodekstrin banyak dibicarakan di media sosial lantaran dianggap berkaitan dengan kadar gula dalam produk pangan anak seperti susu.

Menurut ahli gizi Rosyanne Kushardina, secara alami, maltodekstrin tidak ada dalam bahan pangan tetapi zat ini dibuat dari bahan alami. Yaitu pati dari sumber karbohidrat seperti umbi-umbian, serealia, dan jagung. Kemudian dilakukan proses hidrolisis terhadap zat pati dari sumber karbohidrat tersebut, lalu terbentuklah maltodekstrin.

“Maltodekstrin biasa ditambahkan ke produk pangan. Fungsi maltodekstrin yaitu sebagai pengawet, penguat rasa, meningkatkan tekstur, filler (meningkatkan volume), meningkatkan tekstur, dan ada juga yang digunakan sebagai perisa,” jelas Rosyanne dalam Forum Ngobras di Jakarta Selatan, Selasa, 3 September 2024.

Maltodekstrin juga bisa digunakan sebagai pengganti laktosa pada produk susu, untuk mereka yang intoleransi terhadap laktosa.

Lantas, apakah maltodekstrin memiliki rasa manis?

Menurut Rosyanne, derajat kemanisan bisa diukur dengan dextrose equivalent (D) yang dibagi menjadi rendah (<20), sedang (21 – 55), dan tinggi (>55). Maltodekstrin memiliki nilai DE 3 – 19, artinya tingkat kemanisannya rendah.

Maltodekstrin adalah bahan tambahan yang bisa digunakan untuk bermacam tujuan tergantung nilai DE-nya. Maltodekstrin dengan DE10 bisa digunakan untuk produk-produk instan seperti saos instan dan produk diet. Maltodekstrin dengan D15 biasa digunakan pada minuman isotonik, sementara itu DE19 digunakan untuk bubuk coklat, produk susu, dan dessert.

2 dari 4 halaman

Apa Maltodekstrin Bisa Sebabkan Gagal Ginjal pada Anak?

Ramainya isu soal penggunaan maltodekstrin pada produk nutrisi anak juga membawa anggapan-anggapan keliru. Salah satunya soal maltodekstrin disebut-sebut memicu gagal ginjal pada anak.

“Tidak tepat maltodekstrin dikaitkan dengan peningkatan kandungan gula pada susu, dan menyebabkan gagal ginjal pada anak.”

Namun, Rosyanne membenarkan bahwa maltodekstrin banyak terdapat pada produk pangan. Tidak hanya ada di susu, melainkan juga ada di sereal. Selain itu, tidak cuma ada di produk yang manis, tapi juga ada di produk yang asin/gurih seperti kaldu ayam dan kaldu jamur, karena berperan sebagai filler.

3 dari 4 halaman

Maltodekstrin Tak Berkorelasi dengan Jumlah Gula dalam Produk Pangan

Lebih lanjut Rosyanne menambahkan, tidak ada korelasi antara kandungan maltodekstrin dengan jumlah gula dalam produk pangan.

“Susu yang mengandung maltodekstrin tidak berarti memiliki kandungan gula lebih tinggi. Ini bisa kita cek pada label di kemasan.”

Maltodekstrin sendiri telah dinyatakan aman oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dan Codex. Oleh FDA, maltodekstrin dikategorikan sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe).

Penelitian terkini menemukan, maltodekstrin resisten bisa difermentasi di usus besar menjadi SCFA (short chain fatty acid), yang bermanfaat bagi kesehatan mikrobiota usus.

Maltodekstrin resistan membantu menjaga profil tekanan darah dan lipid serta meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan.

4 dari 4 halaman

Produk Susu Mengandung Maltodekstrin Aman Dikonsumsi

Dengan begitu, Rosyanne menyimpulkan bahwa maltodekstrin yang terkandung dalam produk susu aman untuk dikonsumsi.

“Tidak benar bahwa maltodekstrin dalam produk susu pertumbuhan tidak aman. Maltodekstrin dibuat dari bahan alami, yaitu pati dari sumber karbohidrat seperti umbi-umbian, serealia, dan jagung.”

Lalu, penggunaan maltodekstrin sudah diatur dalam aturan BPOM. Dengan demikian, isu bahwa maltodekstrin meningkatkan kandungan gula dalam produk nutrisi anak dan menyebabkan gagal ginjal anak dibantah oleh Rosyanne.