Sukses

Keuntungan Bayi yang Dapat ASI, Manfaatnya Bisa Terasa hingga Dewasa

Pemberian ASI pada bayi dapat menurunkan risiko obesitas tatkala dia beranjak dewasa.

Liputan6.com, Jakarta Pemberian ASI pada bayi dapat menurunkan risiko obesitas tatkala si anak beranjak dewasa. Hal ini merupakan salah satu manfaat besar Air Susu Ibu (ASI) sehingga para ibu dapat memberikan ASI eksklusifnya, terutama selama 6 bulan pertama.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Maria Endang Sumiwi mengungkapkan, ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi baru lahir.

Manfaat ASI pun melindungi bayi dari berbagai infeksi penyakit dan mencegah anak diserang Penyakit Tidak Menular (PTM).

"Ini merupakan makanan terbaik bagi bayi karena zat gizinya lengkap juga melindungi bayi dari penyakit infeksi. Karena sudah mengandung antibodi dan juga ini dibutuhkan untuk perkembangan otak dan mata bayi," papar Endang saat 'Press Briefing: Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023' pada Selasa, 8 Agustus 2023.

"Lalu, ASI mencegah penyakit tidak menular saat dewasa dan risiko obesitas untuk penyakit yang diakibatkan oleh obesitas itu turun kalau minum ASI."

Pemberian ASI Perkuat Bonding Ibu dan Bayi

Ibu yang memberikan ASI pun dapat kuat menjalin ikatan emosional (bonding).

"ASI meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup serta meningkatkan bonding antara bayi," sambung Endang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Risiko Jika Tak Diberi ASI

Apabila bayi tidak diberikan ASI, maka berisiko terserang masalah gizi dan Penyakit Tidak Menular (PTM), misalnya, jantung dan gagal ginjal.

"Jika tidak diberi ASI, nanti bayi berisiko terserang penyakit dan mengalami masalah gizi. Lalu ada risiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa dan bayi memiliki risiko lebih untuk terkena penyakit kronis," s RI) Maria Endang Sumiwi menerangkan.

"Jadi ASI itu bisa mencegah penyakit tidak menular saat dewasa seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal. Dan sekali lagi, dengan ASI, risiko untuk obesitas dan diabetes itu turun pada saat dewasa."

3 dari 4 halaman

Kaitan ASI dan Turunnya Risiko Obesitas

Merujuk informasi yang dihimpun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dari berbagai studi di dunia, terdapat kemungkinan mekanisme bagaimana ASI mencegah risiko atau terjadinya obesitas. Beberapa hal, antara lain:

1. Bayi yang mengonsumsi ASI dapat mengatur asupan kalori sesuai kebutuhan dan ibu bayi juga percaya bila bayinya berhenti minum artinya kebutuhan nutrisi sudah terpenuhi.

Sedangkan ibu yang bayinya mendapat susu botol umumnya kurang yakin, apakah bila botol susu bayi kosong, bayi telah mendapat cukup asupan nutrisinya.

2. Bayi yang mendapat ASI lebih mudah menerima makanan padat pada saat penyapihan dibandingkan bayi yang mendapatsusu formula. Daya terima terhadap makanan baru bayi yang mendapat ASI juga lebih baik, hal ini disebabkan bayi yang mendapat ASI telah mengenal rasa berbagai macam makanan melalui makanan yang dikonsumsi ibunya sejak bayi dalam kandungan.

3. Dibandingkan susu formula, ASI mempunyai efek yang lebih baik terhadap metabolisme tubuh bayi dan metabolisme hormon seperti misalnya insulin dan leptin dalam kaitan pengaturan dan deposit lemak tubuh. Hal ini yang menyebabkan bayi yang mendapat ASI cenderung tidak obes dibandingkan yang mendapat susu formula.

4 dari 4 halaman

Manfaat ASI untuk Bayi dan Ibu

Secara rinci, berikut ini manfaat ASI untuk bayi dan ibunya, dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI:

Manfaat ASI bagi bayi

  • Memberikan efek psikologis yang menguntungkan
  • Mengandung zat protektif
  • Faktor pertumbuhan baik, kenaikan berat badan baik
  • Tidak menyebabkan obesitas
  • Mengurangi karies dentis (karang gigi)
  • Mengurangi moloklusi

Manfaat ASI bagi ibu

  • Mencegah perdarahan pasca melahirkan
  • Menurunkan kejadian anemia
  • Memberikan psikologis yang baik untuk ibu
  • Dapat menjarangkan kehamilan
  • Praktis dapat diberikan di mana saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.