Sukses

Penanganan Kanker Serviks Stadium Awal dan Lanjut

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Siloam Hospitals Asri, Jakarta, Achmad Mediana menyebutkan beberapa cara dalam penanganan atau penatalaksanaan kanker serviks jika sudah terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Siloam Hospitals Asri, Jakarta, Achmad Mediana menyebutkan beberapa cara dalam penanganan atau penatalaksanaan kanker serviks jika sudah terjadi.

Kanker serviks atau kanker leher rahim sendiri terjadi di mana sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker yang disebabkan Human Papilloma Virus (HPV). Pada dasarnya, setiap perempuan berisiko terpapar virus tersebut tanpa memandang usia dan gaya hidup.

Kanker ini kebanyakan dialami tanpa adanya gejala awal. Biasanya, jika gejala sudah terlihat maka kankernya sudah parah, kata Achmad. Jika sudah terjadi, maka penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan surgical treatment (operasi), radioterapi, kemoterapi, rehabilitasi, dan pelayanan paliatif.

“Kalau sudah kejadian maka kemungkinan besar bisa operasi, radiasi, kemoterapi, rehabilitasi, kalau stadiumnya sudah lanjut bisa dengan palliative care,” ujar Achmad dalam seminar daring Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Rabu (24/2/2021).

Ia menambahkan, kanker serviks yang diketahui telah berstadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh di sekitarnya dan dapat menyebabkan kematian.

Kanker serviks bukan tipe penyakit yang membuat penderitanya meninggal dengan cepat seperti serangan jantung atau kecelakaan. Kanker ini luar biasa lama, sakit, dan banyak menyedot dana, katanya.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksinasi Kanker Serviks

Melihat keganasan kanker serviks tersebut, Achmad menganjurkan untuk setiap perempuan melakukan deteksi kanker atau skrining agar tindakan tepat bisa segera dilakukan.

Namun, kanker ini biasanya dialami perempuan sejak usia belasan tahun sehingga vaksinasi menjadi pencegahan primer yang dapat dilakukan.

“Kanker serviks itu satu-satunya kanker yang ketahuan penyebabnya sehingga bisa dibikin vaksin. Luar biasa yang menemukan vaksin kanker serviks ini, kan rata-rata kanker penyebabnya enggak jelas. Tapi kanker ini terdeteksi penyebabnya HPV nomor tipe 16 dan 18.”

Vaksinasi kanker serviks dapat dilakukan 3 kali, tapi kalau umur penerimanya 10 sampai 14 tahun maka diberikannya 2 kali.

“Umur yang dianjurkan (menerima vaksin) antara 10 sampai 55 tahun. Misal, dosis pertama diberikan 1 Januari, dosis kedua 1 Februari, dan dosis ketiganya 1 Juli atau di bulan ke 0, 1, dan 6.”

Pemberian vaksin ini tidak perlu diulang karena 3 dosis yang diberikan adalah untuk seumur hidup, pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Perjuangan Julia Perez Menghadapi Kanker Serviks

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.