Sukses

Kelebihan Mobile Lab BSL-2 Tipe Bus, Uji Spesimen COVID-19 Lebih Akurat

Kelebihan mobile lab BSL-2 tipe bus, salah satunya uji spesimen COVID-19 menjadi lebih akurat.

Liputan6.com, Jakarta Mobile Lab Bio Safety Level 2 (BSL-2) tipe bus hasil inovasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mempunyai kelebihan, salah satunya uji spesimen COVID-19 menjadi lebih akurat. Mobile lab ini baru saja diluncurkan pada Rabu, 16 Desember 2020.

Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan, ada beberapa kelebihan mobile lab BSL-2 tipe bus dibanding generasi mobile lab sebelumnya, yakni dibangun dengan platform bus. Ini memperkuat konsep mobilitas, sehingga mudah dioperasikan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Mobile lab terbaru ini juga memiliki penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA virus, sehingga dapat menggunakan reagen yang lebih bervariasi (metoda magnetic beads). Tujuannya, menjaga keberlanjutan pengujian.

"Ada penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA, sehingga menggunakan reagen yang bervariasi," jelas Hammam dalam peluncuran mobile lab BSL-2 tipe bus di Graha BNPB, Jakarta, ditulis Jumat (18/12/2020).

Selanjutnya, mobile lab BSL-2 juga punya pengembangan layout peralatan untuk meningkatkan akurasi data spesimen dan keamanan personil penguji.

Tak hanya itu saja, mobile lab terdapat penyempurnaan pada sistem mekanik pintu yang dapat dibuka tutup secara touchless demi menghindari adanya kontaminasi virus/bakteri.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantu Percepatan 3T dan Uji Spesimen COVID-19

Peluncuran mobile lab BSL-2 akan membantu proses 3T (tracing, testing, treatment) di daerah.

Kehadiran mobile lab BSL-2 sebagai salah satu hasil inovasi dari Peneliti dan Perekayasa BPPT juga dapat membantu peningkatan kapasitas uji sampel spesimen COVID-19 di daerah, sehingga prosesnya lebih dipercepat, dipersingkat, dan lebih akurat.

Diketahui hingga saat ini, kapasitas pengujian sampel COVID-19 sudah mencapai 95 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)--meski pada beberapa hari ini terjadi penurunan testing--namun, ada beberapa wilayah yang mengalami kesulitan dalam pengujian sampel.

"Sebagian lab masih terpusat di beberapa kota besar dan masih menunggu waktu di dalam pengujian spesimen tersebut," ujar Hammam dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

3 dari 3 halaman

Infografis Seluk-beluk Tes Medis Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.