Sukses

3 Jenis Camilan Harapan Orang Indonesia di Masa Depan

Jenis camilan yang diharapkan orang Indonesia di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta Ada tiga jenis camilan harapan orang Indonesia di masa depan. Mereka mendambakan camilan di masa mendatang berupa camilan yang kaya vitamin (60 persen), rendah gula (57 persen), dan segar (56 persen).

Temuan tersebut dari laporan survei bertajuk The State of Snacking yang dilakukan Mondelez International, sebuah industri global yang bergerak memproduksi makanan ringan (Oreo, Cadbury, Keju KRAFT).

Survei yang dirilis pada Desember 2019 menunjukkan, 2 per 3 responden survei ingin camilan yang lebih bernutrisi di masa mendatang. 

"Saat ini, produk kami merefleksikan kebiasaan dan kebutuhan konsumen akan camilan melalui ragam produk. Ada produk biskuit, yang dirancang khusus untuk sarapan seimbang. Bahkan ada juga biskuit yang bisa dimakan dengan momen-momen untuk mempererat hubungan satu sama lain di siang atau sore hari," papar President Director Mondelez Indonesia, Sachin Prasad dalam keterangan tertulis kepada Health Liputan6.com, ditulis Kamis (2/1/2020).

Hasil survei juga menyebut, orang Indonesia mengonsumsi camilan lebih sering daripada makanan berat. Hampir 3 kali sehari orang Indonesia ngemil camilan dibanding 2,5 kali buat konsumsi makanan berat sehari. 

"Sebanyak 75 persen responden mengakui, makanan ringan gampang dikonsumsi di sela-sela aktivitas sehari-hari," lanjut Sachin.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Momen Kebersamaan

Dari sisi ngemil, sebanyak 86 persen responden menyampaikan, mereka mempergunakan momen ‘ngemil’ untuk menciptakan kebersamaan dengan orang lain.  Tak hanya itu saja, mereka melihat camilan sebagai media untuk terhubung dengan dirinya sendiri serta budayanya. 

"Sekitar 59 persen responden mengaku, mereka memiliki tradisi ‘ngemil’ setiap harinya. Ternyata 68 persen dari responden Indonesia percaya, kebiasaan mengemil mampu mempertahankan tradisi keluarga (kumpul bersama dan mempererat ikatan)," Sachin menambahkan.

Terkait fenomena di atas, sosiolog Erna Ermawati Chotim menjelaskan, masyarakat Indonesia sudah sejak dahulu menggunakan makanan atau camilan sebagai pencair suasana, terutama dalam momen kebersamaan.

"Apalagi orang Indonesia termasuk masyarakat kolektif, yang senang bersosialisasi. Saya pikir, sangat relevan bahwa menikmati camilan merupakan momen untuk lebih terhubung dengan lingkungan sosialnya,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.