Sukses

Sulit Menghapus Cinta Pertama, Pakar Ungkapkan Alasannya

Bukan hal aneh bila Anda tidak bisa melupakan si Cinta Pertama, ada alasan ilmiah di baliknya.

Liputan6.com, Jakarta Sesuatu yang pertama nampaknya memang sulit dilupakan, termasuk cinta pertama. Sudah beberapa kali jatuh cinta bahkan sudah melabuhkan hati untuk seseorang tapi banyak orang terjebak pada kenangan dengan cinta pertama.

Menghapus cinta pertama memang sulit bahkan rasa-rasanya tidak mungkin. Konselor dan pakar hubungan David Bennett mengungkapkan bahwa kehadiran senyawa kimia di otak ditambah hubungan yang terjadi saat itu membuat Anda selalu ingat cinta pertama.

"Dan, biasanya perasaan jatuh cinta ini terjadi ketika bagian logis otak benar-benar berkembang. Hal ini membuat ikatan emosional yang kuat," kata Bennett dikutip dari laman Bustle, Selasa (12/11/2019).

Ditambahkan oleh psikiater Amy Ricke, bahwa banyak diantara kita yang jatuh cinta untuk pertama kali ketika remaja. Di masa-masa ini, jaringan di otak begitu sensitif terhadap pengalaman yang menyenangkan seperti jatuh cinta.

"Itu sebabnya cinta pertama sulit untuk dilupakan karena tertanam dengan sangat jelas dan mudah diingat," tutur Ricke.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ledakan Hormon Kebahagiaan

Saking kuatnya ikatan emosional dengan sosok yang membuat jatuh cinta pertama kali, membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin. Ini adalah senyawa kimia yang juga membuat koneksi antara ibu dan anak.

"Hormon ini membuat ikatan lebih dekat, jadi penyebab seseorang tetap monogami, serta membuat satu sama lain jadi lebih terbuka dan percaya," kata Bennett.

Jadi, jangan heran bila meski sampai sekarang kenangan akan cinta pertama tetap hadir."Meski sederhana, cinta pertama begitu kuat," tutur Bennett.

Ricke menamabahkan bahwa tidak cuma hormon oksitosin yang dilepaskan tubuh saat jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ada juga dopamin dan serotonin yang berkumpul menjadi satu ketika perasaan itu muncul pertama kali.

"Hormon-hormon ini membuat tubuh 'merasa baik'. Sehingga timbul euforia dan rasa bahagia. Perasaan senang makin dahysat bila mendapat sentuhan dari orang tersebut," kata Ricke.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.