Sukses

Lawan Virus Penyebab Kanker Serviks dengan Rajin Cuci Tangan

Selain melakukan vaksinasi HPV, hal lain yang dapat kita lakukan agar terhindar dari kanker serviks adalah dengan rajin cuci tangan

Liputan6.com, Jakarta Memang benar kanker serviks seringkali terjadi karena hubungan seksual. Namun, hal tersebut tidak selalu menjadi penyebab utama. 

"Penyebaran virus HPV yang menyebabkan kanker serviks bisa melalui kontak skin to skin. Salah satunya dari tangan," ujar Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof Dr dr Andrijono SpOG(K) ditulis Health Liputan6.com pada Minggu (16/4/2017)

Akibat kontak dari tangan juga menjadi sumber penyakit, lanjut Prof Andrijono, yang menyebabkan banyak rumah sakit menyediakan banyak botol antiseptik, yang ditaruh di depan kamar pasien. 

Ia juga mengungkapkan sebuah penelitian kecil yang dilakukan seorang dokter di Inggris, mengenai gagang pintu tempat praktiknya. Setelah diselidiki, ditemukan adanya HPV positif di dalamnya. Kasus tersebut merupakan contoh kecil bagaimana penularan virus HPV dapat terjadi.

"Belum lagi tangan digunakan ke mulut, kemudian tangan digunakan untuk membersihkan organ intim setelah buang air kecil atau besar," kata Prof Andrijono menekankan.

Dengan cuci tangan, virus HPV dan kuman lain akan mati. Walaupun risiko infeksi penularan HPV berdasarkan data Litbangkes hanya sebesar 5,5 persen, hal ini tidak boleh disepelekan.

Jadi, upayakan mencuci tangan sebelum makan, terutama sesudah membersihkan organ intim guna mencegah terjadinya penyebaran virus HPV, penyebab terjadinya kanker serviks.

Selain melakukan vaksin HPV, masih banyak cara-cara lain yang dapat dilakukan agar terhindar dari kanker serviks; pola makan yang bergizi, olahraga agar imun tubuh kuat, sehingga virus HPV tidak akan betah berlama-lama di tubuh kita.

Reporter: Aida Tifany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini