Sukses

Tips Jitu Hindarkan Anak dari Pelecehan Seksual

Psikolog Seksual Zoya Amirin memberikan beberapa cara atau tips jitu dalam menghindari anak dibawah usia 11 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Belajar dari kasus pelecehan seksual yang menimpa anak dibawah umur, Psikolog Seksual Zoya Amirin memberikan beberapa cara atau tips jitu dalam menghindari anak dibawah usia 11 tahun. Bagaimana caranya? simak ulasannya:

1. Bedakan bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak

Mulai dari sekarang, Anda bisa mengambil secarik kertas bergambar bagian tubuh lengkap dari pundak, kepala, pundak, lutut, kaki seterusnya.

Selanjutnya, berikan spidol atau beberapa potong kertas warna merah dan hijau. Kertas merah digunakan untuk bagian tubuh yang tidak boleh disentuh. Sebaliknya, kertas hijau adalah bagian tubuh yang bisa disentuh orang lain.

Agar mengasyikkan, Anda bisa menerapkan cara ini sambil bermain. Misalnya, katakan pada anak Anda untuk menempel kertas merah atau menandai bagian tubuh yang dia tidak nyaman untuk disentuh menggunakan spidol merah. Apapun alasnnya, berikan hak pada anak untuk menjawabnya.

Selanjutnya, minta anak untuk menandai bagian tubuh yang boleh disentuh orang lain. Misalnya, pada bagian tangan untuk berjabat tangan.

"Jika Anak menandai warna merah pada bagian bibir dan sebagainya, tidak apa-apa. Sebab dengan begitu, dia akan aware terhadap bagian tubuh yang dia rasa nyaman dan tidak. Kalau masih kurang sesuai dengan nilai-nilai dalam keluarga atau budaya terutama dengan bagian genital, disitulah Anda berikan edukasi seks pada anak Anda," kata Zoya untuk Sexpedia-Liputan6.com, ditulis Rabu (11/2/2015).

Edukasi seks sendiri, kata Zoya, bisa dilakukan dengan berkata seperti, "Nak kalau disini, di bagian celana dalam, ini adalah segitiga merah, daerah pribadi yang sebaiknya tidak boleh ada yang menyentuhnya. Siapapun. Kalaupun mama menyentuhnya, mama akan membantu untuk buang air."

2. Mandiri di toilet

Selain mengajarkan tentang anatomi tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh. Zoya juga menyarankan orangtua untuk mengajarkan anaknya untuk mengunci pintu toilet.

"Anda bisa mengajak dan mengajarkan mengunci pintu di toilet sekolah atau tempat perbelanjaan sehingga dia merasa aman saat buang air. Dengan hal kecil ini, anak akan belajar bagian dari seks edukasi," katanya.

3. Kenali false alarm

"Namanya juga anak-anak. Kadang dia bilang, dia tidak suka disentuh di bagian tertentu. Tapi kita bisa bilang, itu cuma di tangan. Ini namanya false alarm. Bila saat itu anak datang dan melapor, biarkan hal tersebut karena ketika anak sudah berani melaporkan artinya dia sudah bisa aware akan bagian tubuhnya," tukas Zoya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini