Sukses

54.863 Anggota Jemaah Haji Indonesia Sudah Tiba di Madinah

Pada hari ini, terjadwal sebanyak 7.372 anggota jemaah yang akan tiba berasal dari 18 kloter.

Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji Indonesia di Madinah sudah mencapai 54.863 orang. Mereka berasal dari 135 kloter, dari seluruh embarkasi di Indonesia dengan jumlah petugas sebanyak 675 orang.

Jemaah yang datang antara lain berasal dari embarkasi Jakarta (JKS dan JKG), Surabaya (SUB), Palembang (PLM), Lombok (LOM), Ujung Pandang (UPG), Batam (BTH), Medan (MES), Padang (PDG) dan Solo (SOC).

Demikian menurut data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, Senin (15/7/2019) pukul 07.08 Waktu Arab Saudi (WAS).

Pada hari ini, terjadwal sebanyak 7.372 jamaah yang akan tiba berasal dari 18 kloter. Dengan rincian, MES 3, SUB 21-24, SOC 25 dan 26, PDG 10, BDJ 4, JKS 27-30, JKG 12 dan 13.

Sebelumnya, 3 kloter diberangkatkan menuju Makkah dari Madinah. Jumlah jemaah yang berangkat ke Makkah terus bertambah sesuai dengan jadwal ketibaan di Madinah.

Seperti pada hari ini, akan ada 4 kloter yang digeser ke Madinah. Dengan total jumlah jemaah 1.679 orang. Antara lain SUB 2 (440 jamaah), LOP 1 (447 jamaah), PDG 1 (387 jamaah) dan JKS 1 (405 jamaah).

Tercatat, 4 jemaah telah menghembuskan nafas terakhirnya di Tanah Suci. Jemaah tersebut bernama, Sumiyatun bin Sawi, Khairil Abbas bin Salim, Mudjahid Damanhuri Mangun dan Artapiah Armin Musahab.

Pada tahun ini, Indonesia kebagian kuota haji sebesar 221 ribu, terdiri atas 204 ribu jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus. Kemudian ada tambahan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi sebesar 10 ribu jemaah.

Indonesia merupakan negara terbanyak mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci setiap tahunnya dibandingkan dengan negara lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertama Kali, Putra Raja Salman Sambut Jemaah Haji Indonesia

Ada hal berbeda pada penyambutan jemaah haji Indonesia Embarkasi Jakarta (JKG 11) di jalur cepat (fast track), Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Minggu (14/7/2019). Jemaah haji Indonesia disambut langsung Putra Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, bernama Pangeran Faisal Bin Salman Bin Abdul Aziz.

Selain putra raja, turut hadir Menteri Haji dan Umroh Muhammad Saleh Benten dan pejabat tinggi Saudi lainnya.

"Indonesia mendapatkan keistimewaan yang luar biasa. Dalam sejarah, jemaah haji Indonesia disambut Putra Raja Salman, yakni Faisal Bin Salman Bin Abdul Aziz yang kebetulan beliau Gubernur Madinah," jelas Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel di Madinah.

Penyambutan jemaah haji oleh putra raja ini, kata Dubes, merupakan kejadian luar biasa karena pertama kalinya dalam sejarah Indonesia. Serta menunjukkan kedekatan hubungan bilateral kedua negara yang dikenal dengan sebutan poros Saudi-Indonesia. Diplomasi Indonesia dinilai mencapai puncak tertingginya saat ini.

Dia menceritakan, pangeran bahkan secara langsung bersalaman dengan jemaah haji Indonesia sebagai bentuk kedekatan kedua negara.

Dalam perbincangan, Putra raja mengatakan sangat mengapresiasi jemaah haji Indonesia yang dinilai memiliki perilaku baik, meski jumlahnya merupakan yang terbesar di dunia. Adapun tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 231 ribu untuk jemaah haji reguler dan khusus.

"Di mata beliau, jemaah haji Indonesia dengan jumlah terbanyak di dunia ini, paling rapi dan sopan kemudian manajemen bagus. Keberadaan jemaah haji Indonesia yang tertib ini akan dijadikan model haji masa depan dan akan diaplikasikan kepada haji jemaah yang lain," tambah dia.

Pangeran turut menyoroti pakaian batik yang dikenakan jemaah haji Indonesia. Agus Maftuh pun menjelaskan jika seragam batik jemaah merupakan pakaian tradisional yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Nusantara.

Indonesia, lanjut Agus Maftuh, turut menyampaikan apresiasi karena telah mendapatkan keistimewaan dari Pemerintah Arab Saudi. Sebagai negara pertama yang memperoleh fasilitas fast track dibandingkan negara lain di dunia.

Ke depan, fasilitas fast track diharapkan bisa diberikan juga seluruh jemaah haji dari berbagai embarkasi di Indonesia.

"Hanya Indonesia yang mendapatkan keistimewaan yang spesial dari Putra Raja. Saya yakin Putra Raja tadi turun menjemput karena ada perintah dari Raja. Jadi jemaah kita bisa bersalaman dengan putra raja," dia menandaskan.

 Tonton Video Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.