Sukses

Hamas: Eks PM Israel Ariel Sharon Berlumuran Darah Palestina!

"Kami akan mengingat Ariel Sharon sebagai pembunuh, penghancur, penyebab penderitaan selama beberapa generasi di Palestina," kecam Khalil.

Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon menghembuskan napas terakhirnya setelah 8 tahun mengalami koma. Sosok yang dikenal sebagai tokoh penjahat bagi rakyat Palestina itu harus tutup usia di umur 85 tahun karena gagal jantung.

Sementara hingga kini belum ada komentar dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengenai kematian tokoh militer Israel itu. Namun suara lain terlontar dari pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al Hayya. Baginya, Sharon adalah penyebab kehancuran beberapa generasi di Palestina.

"Kami akan mengingat Ariel Sharon sebagai pembunuh, penghancur, dan penyebab penderitaan selama beberapa generasi di Palestina," kecam Khalil, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (11/1/2014). "Setelah 8 tahun, akhirnya dia pergi ke arah yang sama dengan para tiran dan kriminal yang tangannya berlumuran oleh darah bangsa Palestina," ketusnya.

Sementara itu, seorang pejabat senior Palestina dari Partai Fatah, Jibril Rajub  menyatakan, Sharon adalah penyebab kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat. "Sharon adalah kriminal yang bertanggung jawab atas kematian Arafat."

Namun begitu, beberapa pemimpin dunia menyampaikan bela sungkawanya atas kematian Sharon. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersedih hati karena kepergian Sharon. "Ingatan tentangnya akan selalu ada di hati bangsa ini selamanya," ujar Netanyahu.

Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengirimkan pernyataan belasungkawanya untuk Israel. Begitu pun dengan Presiden Prancis Francois Hollande, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon, dan lainnya. Seluruh pemimpin dunia ini berduka atas kematian tokoh pahlawan Israel yang justru dicerca karena pembantaian-pembantaian yang pernah dilakukannya.

Sharon turun serta dalam perang kemerdekaan Israel pada 1948 lalu dan menjadi Menteri Pertahanan pada 1982. Saat itu dia menjadi otak invasi Israel ke Lebanon. Dan dalam invasi itu, milisi Lebanon yang berafiliasi ke Israel membantai ratusan warga Palestina di dua kamp pengungsi di Beirut.

Tahun berikutnya, sebuah komisi penyelidikan Israel memutuskan, Ariel Sharon bertanggung jawab secara pribadi, karena membiarkan pembantaian terjadi. Sharon diangkat menjadi perdana menteri pada 2001. (Ndy)

Baca juga:
8 Tahun Koma, Eks PM Israel Ariel Sharon Tutup Usia
8 Tahun Koma, Kondisi Eks PM Israel Ariel Sharon Memburuk

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.