Sukses

Media Saudi Sebut Israel Bunuh Hashem Safieddine, Sosok Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Media Saudi tersebut mengklaim bahwa Israel telah mengonfirmasi pemusnahan calon kuat pemimpin Hizbullah Hashem Safieddine.

Liputan6.com, Beirut - Sosok Hashem Safieddine yang disebut kemungkinan besar akan menggantikan Hassan Nasrallah --yang memimpin Hizbullah selama 32 tahun hingga kematiannya-- dilaporkan tewas.

"Hashem Safieddine, yang diduga sebagai penerus mantan sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, tewas bersama orang-orang yang bersamanya dalam serangan Israel di Beirut selatan pada hari Jumat (4/10)," organisasi berita Saudi Al Hadath melaporkan pada Sabtu (5/10/2024) pagi seperti dikutip dari Jerussalem Post.

Media Saudi tersebut mengklaim bahwa Israel telah mengonfirmasi pemusnahan calon pemimpin Hizbullah tersebut, tetapi The Jerusalem Post belum dapat memverifikasi laporan Saudi tersebut.

Seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa Safieddine "tidak dapat dihubungi" sejak Israel menyerang daerah tersebut pada hari Jumat (4/10). Selain itu, menurut tiga pejabat keamanan, serangan Israel yang berulang telah menghalangi tim penyelamat untuk mencari lokasi tempat Safieddine diyakini berada.

Media Israel memperkirakan bahwa Safieddine terluka dalam serangan tersebut, tetapi masih belum ada informasi resmi mengenai nasibnya.

Menurut analisa, serupa dengan kasus Nasrallah, adalah bahwa siapa pun di kompleks bawah tanah tersebut tidak akan berhasil keluar hidup-hidup, termasuk pejabat senior Hizbullah yang hadir di kompleks tersebut, Kan melaporkan.

Israel diduga mencoba melenyapkan Safieddine di pinggiran Kota Dahieh di Beirut, media Israel melaporkan pada malam hari antara Jumat dan Sabtu, mengutip laporan Lebanon.

Kemudian, tiga pejabat Israel mengatakan kepada New York Times pada Sabtu pagi bahwa serangan itu menargetkan pertemuan pejabat senior Hizbullah, termasuk Safieddine.

2 dari 2 halaman

Siapa Sosok Hashem Safieddine yang Kemungkinan Besar Gantikan Nasrallah?

Menurut beberapa sumber, Hashem Safieddine kemungkinan besar akan menggantikan Nasrallah, yang memimpin Hizbullah selama 32 tahun hingga kematiannya, dikutip dari Anadolu Agency pada Jumat (29/9/2024).

Safieddine, sepupu Nasrallah, menjabat sebagai kepala dewan eksekutif Hizbullah dan secara luas dianggap sebagai ahli warisnya.

Lahir pada tahun 1964 di kota Deir Qanoun En Nahr, distrik Tyre di Lebanon selatan, ulama yang mengenakan sorban hitam ini telah menjadi bagian dari struktur Hizbullah sejak kelompok tersebut didirikan pada tahun 1982.

Pada tahun 1980-an, Safieddine melakukan perjalanan ke Qom, Iran, untuk bergabung dengan Nasrallah dalam mempelajari ilmu agama. Ia telah dipersiapkan untuk menggantikan Nasrallah sejak 1994, ketika ia dipanggil dari Qom ke Beirut untuk mengepalai dewan eksekutif, yang mengawasi urusan politik kelompok tersebut.

Selama tiga dekade, ia telah menangani banyak urusan harian yang sensitif dalam kelompok tersebut, mulai dari mengelola lembaga-lembaganya hingga mengawasi keuangan dan investasinya baik di dalam negeri maupun internasional.

Seperti Nasrallah, Safieddine dikenal karena kehadiran publik dan politiknya, serta pidato-pidatonya yang berapi-api dan fasih.

Dalam pidatonya, ia telah menekankan komitmennya untuk menghadapi dan menanggapi "agresi" Israel.

Dalam pidatonya pada 13 Juli, ia berkata: "Jika tugas kita, seperti saat ini, adalah berada di selatan (Lebanon) untuk memerangi musuh ini dan mempersembahkan para martir kita, kita siap untuk mengorbankan segalanya, yakin bahwa Allah akan memberi kita kemenangan seperti yang telah Dia lakukan pada tahun 2006."

Dalam pidato lainnya di bulan yang sama, ia menekankan bahwa "Lebanon peduli dengan perang melawan musuh Israel tanpa batasan atau pembatasan."

Seperti Nasrallah, Safieddine sering menegaskan bahwa Hizbullah tidak akan berhenti mendukung garis depan Gaza sampai Israel menghentikan serangannya, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 orang sejak Oktober lalu.

Safieddine memiliki hubungan baik dengan Teheran. Selain menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari ilmu agama di Qom, ia memiliki hubungan dengan mantan komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani - pada tahun 2020, putranya Reza menikahi Zeynep, putri mendiang perwira tersebut.

Pada tahun 2017, Departemen Keuangan AS menambahkan Safieddine ke dalam daftar hitam kontraterorisme.