Sukses

Rusia Klaim Wilayah Perbatasannya Diserang Kelompok Bersenjata, 8 Orang Terluka

Imbas serangan itu, operasi kontra-terorisme diluncurkan, memberikan wewenang khusus kepada pihak berwenang termasuk untuk melakukan pemeriksaan identitas dan mengawasi saluran komunikasi.

Liputan6.com, Moskow - Otoritas Rusia mengklaim bahwa sebuah kelompok bersenjata menyeberang dari Ukraina ke wilayah Belgorod, memicu bentrokan yang melukai sejumlah orang.

Gubernur setempat Vyacheslav Gladkov menuturkan bahwa pasukan Rusia sedang mencari para penyabotase, yang disebutnya telah menyerang Distrik Grayvoronsky di perbatasan.

Menurut Gladkov, delapan orang terluka, termasuk dua orang yang dirawat di rumah sakit. Pertempuran juga merusak tiga rumah dan gedung administrasi lokal serta situasinya, sebut Gladkov, sangat tegang.

Lebih lanjut Gladkov mengatakan bahwa operasi kontra-terorisme telah diluncurkan, memberikan wewenang khusus kepada pihak berwenang termasuk untuk melakukan pemeriksaan identitas dan mengawasi saluran komunikasi.

Sementara itu, juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengungkapkan kepada kantor berita Rusia bahwa kelompok penyabotase itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari Kota Bakhmut, yang diklaim telah diambil alih oleh tentara bayaran Rusia, Wagner.

"Kami sepenuhnya memahami tujuan sabotase semacam itu, untuk mengalihkan dari Bakhmut, meminimalkan efek politik dari hilangnya Artemovsk (Bakhmut) oleh pihak Ukraina," ujar Peskov seperti dilansir BBC, Selasa (23/5).

Ukraina sendiri mengaku masih menguasai sebagian Bakhmut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Hubungannya

Penasihat presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak mengatakan, negaranya menyimak peristiwa di Belgorod, tetapi tidak ada hubungannya dengan itu.

"Seperti yang Anda ketahui, tank dijual di toko militer Rusia mana pun, dan kelompok gerilya bawah tanah terdiri dari warga negara Rusia," tambahnya.

Ukraina mengatakan warga Rusia dari dua kelompok paramiliter, yaitu Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RVC), berada di balik serangan sabotase di Belgorod.

Legiun Kebebasan Rusia, militan Rusia yang berbasis di Ukraina yang mengklaim sedang berupaya menggulingkan Presiden Vladimir Putin menuliskan di Twitter pada Senin (22/5/2023) bahwa mereka telah membebaskan sepenuhnya kota perbatasan Kozinka. Mereka mengaku bahwa unit depannya telah mencapai Kota Grayvoron.

Ukraina sebelumnya juga telah membantah bertanggung jawab atas serangan sabotase yang dilaporkan terjadi di wilayah Rusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.