Sukses

Horor Narkoba 'Zombie' Campuran Obat Penenang Hewan di AS, Pengguna Terancam Amputasi Anggota Tubuh Hingga Kematian

Liputan6.com, Philadelphia - Pengguna obat terlarang di Amerika Serikat (AS) kini dilanda sebuah penyakit yang dapat menyebabkan hilangnya anggota badan atau bahkan merenggut nyawa.

Mengutip media Mirror, Minggu (4/6/2023), tren menakutkan dari pengguna narkoba yang memakai fentanyl (fentanil) terkontaminasi Xylazine, obat penenang hewan yang juga dikenal sebagai 'Tranq' telah membanjiri pasar obat terlarang AS. Pil ini telah menyebabkan lonjakan krisis overdosis obat di negara itu, dengan pengguna kehilangan anggota tubuh karena infeksi kulit yang parah.

Pil ini diduga dapat membusukkan kulit manusia menjadi seperti 'zombie', dan saat ini telah menjadi penyebab utama kematian orang dewasa berusia 18 hingga 42 tahun di Amerika, klaim seorang dokter.

Efek menakutkan dari penggunaan narkoba jenis ini bermula ketika pengguna hendak mengonsumsi obat fentanyl (penghilang rasa nyeri). Diduga, obat tersebut malah dicampur dengan Xylazine (obat penenang yang digunakan untuk hewan) atau yang juga dikenal sebagai 'Tranq'.

Hal ini menyebabkan lonjakan krisis overdosis obat di Amerika Serikat, dengan pengguna kehilangan anggota tubuh karena infeksi kulit yang parah.

Data terbaru dari Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan bahwa 105.752 orang sudah meninggal akibat overdosis obat dalam periode 12 bulan yang berakhir Oktober 2021.

Dengan sebagian besar penyebab overdosis ini melibatkan fentanyl opioid sintetik, para ahli memperingatkan bahwa pasokan obat yang tercemar dan terkontaminasi juga berkontribusi terhadap masalah tersebut.

Xylazine biasa digunakan sebagai obat penenang untuk hewan besar seperti kuda, dan tidak dimaksudkan untuk digunakan manusia. Namun, pengedar narkoba telah menambahkannya ke heroin, kokain, dan obat-obatan terlarang lainnya untuk meningkatkan potensi dan margin keuntungan mereka.

Bahkan dalam penggunaan jumlah kecil, Xylazine dapat menjadi mematikan bagi manusia, dan memiliki waktu paruh lebih lama dicerna tubuh daripada fentanyl. Berarti zat itu bertahan di dalam tubuh lebih lama dan lebih sulit untuk dihilangkan dengan obat pembalikan overdosis seperti nalokson.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akibat Konsumsi Pil Campuran

Pil campuran ini diperingatkan sebagai penyebab utama kematian orang dewasa berusia 18 hingga 42 tahun di Amerika oleh seorang psikolog klinis dan spesialis kecanduan, Dr Eric D. Collins.

Dia menyatakan bahwa kaum muda harus menyadari bahaya ekstrem yang ditimbulkan oleh pil yang mungkin mereka beli, karena obat 'zombi' yang mengandung Xylazine ini dapat menyebabkan infeksi kulit serius yang mengarah pada gangren dan amputasi.

Gangren adalah kondisi serius di mana hilangnya suplai darah menyebabkan jaringan tubuh mati dan biasanya dimulai di jari kaki, kaki, jari tangan, dan tangan.

"Kami telah melihat beberapa orang dengan beberapa amputasi di berbagai bagian tubuh mereka," kata Dr Collins.

Dokter yang menangani pengguna pil tersebut mencatat bahwa obat tersebut membusukkan kulit orang di bagian mereka menyuntikkannya.

Ada yang mengalami luka, borok, dan dalam kasus terburuk harus mengamputasi anggota tubuh mereka.

3 dari 4 halaman

Edukasi Obat Terlarang

Siapa pun yang tidak memiliki resep obat dokter dari apotek resmi harus berhati-hati terutama pada tahun 2023 ini.

Dr Collins menekankan pentingnya pendidikan dan kualitas informasi tentang subjek tersebut.

Dia berkata, "Ada banyak stigma seputar penggunaan narkoba yang membuat itu sulit untuk dibicarakan. Menurut saya, keluarga bisa coba belajar untuk berbicara dengan anak-anak mereka. Itu bisa berdampak penting."

Dia juga memperingatkan bahwa pengedar narkoba sering menggunakan merek yang sudah dikenal untuk mengelabui pengguna, agar mereka membeli dan lebih cepat kecanduan zat yang mengandung pil campuran ini.

Namun bulan Februari lalu, media Mirror melaporkan bahwa pengedar narkoba telah berhenti menjual pil campuran ini selama lebih dari satu dekade.

Tetapi sekarang substansi tersebut sudah terlanjur mendapatkan pengikut dengan sendirinya.

Dr. Gary Tsai, direktur pencegahan dan pengendalian penyalahgunaan zat untuk Departemen Kesehatan Masyarakat LA County, mengatakan, “Ini belum umum, tetapi mirip dengan fentanyl, itu lebih umum di Pantai Timur dan bergerak menuju bagian barat, ini adalah sesuatu yang memprihatinkan."

4 dari 4 halaman

Asal Pil Campuran

Penggunaannya pertama dimulai di jalanan Puerto Riko, sebelum ditemukan di Amerika Serikat.

“Perhatian utamanya adalah kita sudah berada di tengah krisis overdosis terburuk dalam sejarah, secara nasional dan lokal."

Sebuah laporan dari Drug Enforcement Administration (DEA) mengatakan, “Prevalensi Xylazine meningkat, menyebar lebih cepat dari pasar heroin bubuk putih tradisional di Amerika Serikat bagian timur laut, yang telah terlihat selama beberapa tahun.

"Botol Xylazine telah ditemukan di lokasi yang beroperasi sebagai rumah simpanan lokal atau di rumah pengedar narkoba, menunjukkan pil campuran ini terjadi di tingkat eceran, meskipun tidak dapat ditentukan seberapa sering."

Xylazine telah ditemukan di semakin banyak campuran obat terlarang, juga telah terdeteksi dalam meningkatnya penyebab kematian akibat overdosis.

Badan Penegakan Narkoba mengatakan dalam sebuah laporan kadang-kadang Xylazine digunakan sendiri, tetapi juga dikombinasikan dengan obat lain seperti fentanyl, kokain, dan heroin.

Namun, Xylazine paling sering dilaporkan dalam kombinasi dengan dua atau lebih zat yang ada.

Sekarang, penelitian ilmiah terbatas telah dilakukan mengenai efek Xylazine pada tubuh manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini