Sukses

Serangan Israel di Tepi Barat Menewaskan 6 Warga Palestina

Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya ini, menuduhnya mengobarkan perang habis-habisan.

Liputan6.com, Ramallah - Enam warga Palestina tewas dalam serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Hal tersebut dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, salah satu korban tewas bertanggung jawab atas pembunuhan dua bersaudara Israel di Hawara bulan lalu.

Serangan pada Selasa (7/3/2023) sore terjadi di kamp pengungsi yang sering menjadi sasaran operasi Israel terhadap militan Palestina.

Ada laporan terjadi baku tembak, sementara video di media sosial menunjukkan asap mengepul dari sebuah gedung dan helikopter terbang di atas barisan panjang kendaraan militer.

Militer Israel mengatakan, mereka menggunakan rudal yang diluncurkan dari bahu saat mengejar target. Mereka juga mengklaim kelompok bersenjata lokal menembaki pasukan dari ambulans. Demikian seperti dilansir BBC, Rabu (8/3).

Kementerian Kesehatan Palestina merinci korban tewas sebagai lima pria berusia 20-an dan satu pria berusia 49 tahun, yang diidentifikasi sebagai Abdel Fattah Kharousha.

Kharousha dilaporkan adalah anggota kelompok Hamas dari Nablus dan pernah menjalani hukuman di penjara Israel. Sumber-sumber Palestina menyatakan bahwa dia melakukan penembakan terhadap dua bersaudara Israel pada 26 Februari 2023.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan, dua putra Kharousha yang diduga membantu serangan terhadap warga Israel ditangkap dalam operasi serentak di Nablus pada Selasa.

Hillel Yaniv (22) dan Yagel Yaniv (20) tewas saat mereka melewati Hawara, sekitar 6 km di selatan Nablus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jantung Sarang Pembunuh

PM Netanyahu dalam pesan videonya mengatakan, pasukan Israel telah memusnahkan teroris keji yang membunuh (dua saudara laki-laki) dengan darah dingin.

"Prajurit pemberani kami melakukan operasi di jantung sarang para pembunuh," ujarnya.

Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya ini, menuduhnya mengobarkan perang habis-habisan.

Beberapa jam setelah pembunuhan dua bersaudara Israel bulan lalu, ratusan pemukim Yahudi menyerbu Hawara sebagai aksi balas dendam. Mereka membakar puluhan mobil dan rumah.

Pejabat Palestina mengatakan, Sameh Aqtash (37) ditembak mati oleh tentara Israel, ketika tentara memasuki desa mereka dengan pemukim, tetapi militer Israel mengatakan pihaknya tidak terlibat. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi lebih dari 100 warga Palestina terluka dalam serangan ke Hawara.

Serangan terhadap Hawara adalah salah satu insiden paling kejam yang dilakukan oleh pemukim Yahudi.

Warga Palestina menuduh tentara Israel tidak melakukan apa pun untuk mencoba menghentikan para pemukim menyerang kota itu. Terjadi kekerasan lebih lanjut di Hawara pada Senin malam, dengan rekaman kamera keamanan menunjukkan para pemukim melempar batu ke sebuah keluarga Palestina yang berada di dalam mobil yang diparkir sebelum berhasil kabur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.