Sukses

Dua Bom Rakitan Menargetkan Mobil Kedutaan Italia di Yunani, Satu Meledak Rusak Kendaraan

Salah satu alat peledak rakitan merusak mobil yang diparkir di rumah staf kedutaan, yang lainnya tidak meledak.

Liputan6.com, Athena - Dua alat peledak menargetkan mobil milik kedutaan Italia di Yunani, salah satunya meledak tanpa menyebabkan cedera.

Sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab segera dan petugas mengatakan mereka sedang menyelidiki.

"Sebuah bom rakitan meledak sekitar pukul 04.00 pagi (02:00 GMT) pada Jumat 2 Desember 2022, merusak kendaraan yang diparkir di rumah seorang petugas kedutaan di pinggiran kota Athena," kata polisi menurut polisi Yunani seperti dikutip dari AFP, Sabtu (3/12/2022).

Perangkat lain, ditempatkan di dekat kendaraan diplomatik kedua, tidak meledak.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan "keprihatinan yang mendalam" pada apa yang disebutnya sebagai "serangan ... mungkin berasal dari anarkis".

Pemimpin sayap kanan mengirimkan "pikiran pribadinya dan pemikiran pemerintah Italia kepada konselor pertama kedutaan Italia di Athena, Susanna Schlein".

Meloni menambahkan dia mengikuti kasus itu “dengan penuh perhatian” melalui Menteri Luar Negeri Antonio Tajani yang berada di Athena untuk melakukan pembicaraan pada hari Jumat.

Kementerian luar negeri (Kemlu) Yunani "mengutuk keras serangan itu" dan mengatakan tindakan "tidak dapat diterima".

"Tidak akan mengganggu ... hubungan baik dan ikatan persahabatan lama antara Yunani dan mitra serta sekutunya Italia", tegas Kemlu Yunani.

Perangkat peledak buatan sendiri, yang menyebabkan kerusakan tetapi jarang menimbulkan cedera, biasanya digunakan untuk melawan target politik atau diplomatik, bank atau perusahaan asing di Yunani.

Polisi sering menyalahkan kelompok ekstrem kiri atau anarkis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Geger 5 Bom Surat di Spanyol, Target Kedutaan Ukraina hingga Kantor PM

Sementara itu, baru-baru ini Spanyol meningkatkan keamanan setelah mengungkap sejumlah bom surat dikirim ke sasaran profil tinggi, termasuk perdana menteri.

Pada Rabu 30 Desember 2022, seorang pegawai kedutaan Ukraina di Madrid terluka ringan ketika perangkat serupa meledak.

Para pejabat mengatakan menteri pertahanan termasuk di antara target lainnya. Perangkat serupa lain juga dikirim ke kedutaan AS di Spanyol.

Diperkirakan bom itu bisa dikaitkan dengan dukungan Spanyol untuk Ukraina, tetapi belum ada yang mengklaim telah mengirimnya.

Sementara Rusia - yang menginvasi Ukraina pada Februari - mengutuk aktivitas "teroris" apa pun, dengan mengatakan bahwa ancaman atau tindakan semacam itu "sangat tercela".

Pada Kamis 1 Desember sore, kedutaan besar AS di Madrid mengonfirmasi bahwa mereka juga telah menerima "paket mencurigakan" - berterima kasih kepada pasukan keamanan atas bantuan mereka dalam menanganinya.

Pemerintah Spanyol sebelumnya mengatakan bahwa alat peledak telah dikirim ke lima target.

Dikatakan sebuah amplop berisi bahan piroteknik telah dikirim ke Perdana Menteri Pedro Sánchez, tetapi dicegat pada 24 November sebelum ada yang terluka.

Paket ini dikatakan mirip dengan paket yang dikirim ke empat target lainnya yakni menteri pertahanan, produsen senjata di Zaragoza, dan Pangkalan Udara Torrejón - dan ke kedutaan Ukraina di Madrid.

Seorang staf laki-laki di kedutaan Ukraina dibawa ke rumah sakit setelah terluka ketika dia membuka bom surat, tetapi Ukraina mengatakan nyawanya tidak dalam bahaya.

Selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

Bom Bunuh Diri Meledak Dekat Truk Polisi Pakistan, Taliban Klaim Pembalasan Tewasnya Jubir

Sebelumnya, sebuah bom bunuh diri meledak di dekat truk yang membawa polisi dalam perjalanan mereka untuk melindungi pekerja polio di luar Quetta pada hari Rabu.

Serangan ini menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 20 lainnya, mayoritas korban adalah polisi, kata para pejabat, dikutip dari AP News, Rabu (30/11/2022).

Seorang perwira polisi senior Pakistan, Ghulam Azfer Mehser mengatakan serangan itu terjadi ketika polisi sedang menuju ke pekerja polio, bagian dari program vaksinasi nasional yang diluncurkan sejak Senin.

Dia mengatakan pengeboman itu juga merusak sebuah mobil di dekatnya yang berisi satu keluarga.

Taliban Pakistan dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) mengatakan serangan di Baluchistan menargetkan polisi untuk membalas pembunuhan mantan juru bicara mereka, Abdul Wali.

Abdul Wali dikenal luas sebagai Omar Khalid Khurasani. Dia tewas dalam serangan bom di provinsi Paktika, Afghanistan pada Agustus lalu. Kematiannya merupakan pukulan berat bagi kelompok tersebut.

Sementara itu, serangan Rabu ini terhadap polisi terjadi di tengah lonjakan kasus polio baru di kalangan anak-anak. Kampanye vaksinasi terbaru adalah yang keenam tahun ini dan akan berlangsung selama lima hari, bertujuan untuk menyuntik anak di bawah usia 5 tahun di daerah berisiko tinggi.

Gerakan itu ditujukan ke Islamabad dan di distrik-distrik berisiko tinggi di Punjab timur dan Provinsi Baluchistan barat daya, tempat serangan hari Rabu terjadi. Serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang, termasuk seorang petugas polisi dan seorang anak.

4 dari 4 halaman

Ledakan Bom di Madrasah Afghanistan Tewaskan 17 Orang, Taliban Buru Pelaku

Sedangkan sebelumnya lagi ledakan bom kembali mengguncang Afghanistan. Kali ini yang jadi target adalah sebuah sekolah agama atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan madrasah.

Menurut laporan BBC yang dikutip Kamis (1/12/2022), sedikitnya 17 orang tewas dan 26 luka-luka setelah ledakan bom menghantam sebuah sekolah agama di Afghanistan utara.

Ledakan bom itu terjadi di Kota Aybak di Provinsi Samangan, dilaporkan meledak saat orang-orang meninggalkan salat.

"Mayoritas dari mereka yang tewas diyakini adalah anak-anak berusia sembilan hingga 15 tahun," kata seorang sumber di Samangan kepada BBC.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Sementara jumlah korban tewas diperkirakan bisa bertambah.

Seorang dokter di rumah sakit setempat mengatakan sebagian besar korban adalah pelajar di sekolah tersebut.

"Semuanya adalah anak-anak dan orang biasa," kata seorang dokter seperti dikutip AFP.

Dia menambahkan bahwa beberapa pasien dengan luka kritis dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar di Mazar-i-Sharif - sekitar 120 kilometer (74 mil) jauhnya - untuk perawatan yang lebih baik.

Aybak adalah kota bersejarah yang terkenal sebagai pusat perdagangan dan pusat umat Buddha pada abad ke-4 dan ke-5. Lokasinya terletak sekitar 200 km (130 mil) utara ibu kota Kabul.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.