Sukses

Demo Tolak Lockdown COVID-19 Berlanjut di Belanda, Terjadi di Negara Eropa Lain

Kerusuhan yang menantang aturan baru dan lockdown COVID-19 kembali terjadi di Belanda, dengan beberapa negara tetangga di Eropa turut melaporkan hal serupa.

Liputan6.com, Den Haag - Kerusuhan baru telah terjadi di Belanda terhadap aturan lockdown baru di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di Eropa.

Orang-orang melemparkan kembang api ke polisi dan membakar sepeda di Den Haag, pada malam setelah protes di Rotterdam berubah menjadi kekerasan dan polisi melepaskan tembakan.

Dilansir dari laman BBC, Minggu (21/11/2021), ribuan demonstran juga turun ke jalan-jalan di Austria, Kroasia dan Italia ketika kemarahan memuncak atas aturan pembatasan baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "sangat khawatir" tentang meningkatnya kasus virus corona di benua Eropa.

Direktur regionalnya Dr Hans Kluge mengatakan kepada BBC bahwa kecuali tindakan diperketat di seluruh Eropa, setengah juta lebih banyak kematian dapat dicatat pada musim semi berikutnya.

"COVID-19 sekali lagi menjadi penyebab kematian nomor satu di wilayah kami," katanya kepada BBC, seraya menambahkan "kami tahu apa yang perlu dilakukan" untuk memerangi virus - seperti mendapatkan vaksinasi, memakai masker, dan menggunakan pass COVID.  

Banyak pemerintah di seluruh benua memberlakukan pembatasan baru dalam upaya untuk mengatasi peningkatan infeksi. Sejumlah negara baru-baru ini melaporkan jumlah kasus harian tertinggi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aksi Kerusuhan Bermunculan

Di Belanda, kerusuhan malam kedua pecah pada hari Sabtu di beberapa kota besar dan kecil.

Para perusuh membakar sepeda di jalan-jalan Den Haag, ketika polisi anti huru hara yang menunggang kuda mencoba membubarkan massa. 

Para pejabat telah mengumumkan perintah darurat di kota itu, dan setidaknya tujuh orang ditangkap.

Polisi mengatakan seseorang melemparkan batu melalui jendela ambulans yang lewat membawa seorang pasien. Petugas di kota menulis di Twitter bahwa lima polisi terluka, dengan satu dibawa pergi dengan ambulans akibat cedera lutut. Kerusuhan itu menyusul kerusuhan malam di Rotterdam yang dikecam oleh walikota kota itu sebagai "pesta pora kekerasan". 

Polisi melepaskan tembakan peringatan dan tembakan langsung "karena situasinya mengancam jiwa", kata seorang juru bicara polisi kepada kantor berita Reuters.

Setidaknya tiga demonstran menerima perawatan di rumah sakit karena luka tembak, kata petugas. 

Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. Belanda memberlakukan lockdown parsial tiga minggu pada Sabtu lalu setelah mencatat rekor lonjakan kasus Covid. Bar dan restoran harus tutup pada pukul 8 malam, dan keramaian dilarang di acara olahraga.

3 dari 3 halaman

Infografis Eropa Lockdown Covid-19, Indonesia Bertahan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.