Sukses

Kecelakaan Pesawat Hercules C-130 Militer Filipina, Korban Tewas Jadi 29 Orang

Total korban tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 militer Filipina bertambah, dengan pengumuman terbaru menyebut 29 orang meninggal.

Liputan6.com, Manila - Total korban tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 militer Filipina bertambah, dengan pengumuman terbaru menyebut 29 orang meninggal.

Sembilan puluh dua orang, sebagian besar dari mereka personel tentara, berada di atas pesawat angkut C-130 Hercules ketika kecelakaan itu terjadi ketika mencoba mendarat di pulau Jolo di provinsi Sulu sekitar tengah hari pada hari Minggu 4 Juli 2021, kata Sekretaris Pertahanan Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, 50 orang terluka dan 17 hilang, kata militer seperti dikutip dari BBC, Minggu (4/7/2021).

Korban selamat dibawa ke rumah sakit militer terdekat

Gambar-gambar di lokasi kejadian yang diterbitkan oleh media lokal menunjukkan puing-puing yang terbakar di daerah berhutan yang dekat dengan sejumlah bangunan.

Dalam keterangannya, militer menyebut bahwa pesawat itu "melewatkan landasan pacu, mencoba mendapatkan kembali kendali tetapi itu tidak berhasil," jelas kepala angkatan bersenjata Gen Sobejana kepada wartawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentara yang Dikirim untuk Melawan Teroris Abu Sayyaf

Para tentara itu berada di antara bala bantuan yang dikirim ke Filipina selatan untuk memerangi militan Islamis seperti kelompok Abu Sayyaf.

Para pejabat mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa pesawat telah diserang, dan penyelidikan akan dimulai setelah operasi penyelamatan selesai.

Banyak dari mereka yang berada di kapal baru saja menyelesaikan pelatihan militer dasar, lapor AFP.

Pesawat itu, yang sebelumnya bertugas bersama Angkatan Udara AS, diserahkan ke Filipina pada Januari. Ini adalah yang pertama dari dua Hercules yang digunakan untuk dikirim oleh AS dengan skema kerja sama pertahanan.

Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1988, menurut Aviation Safety Network.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini