Sukses

Dikritik Lamban, Pemerintah Prancis Janji Bakal Proses Vaksin COVID-19 Lebih Cepat

Pemerintah Prancis berjanji akan melakukan vaksinasi COVID-19 lebih cepat usai dikritik lamban oleh warganya.

Liputan6.com, Paris - Pemerintah Prancis berada di bawah tekanan karena tertinggal dari negara tetangganya di Uni Eropa dalam meluncurkan vaksinasi COVID-19. Akibat kritik, pemerintahan Presiden Emmanuel Macron pun berjanji pada Selasa (5/1/2021) untuk mengeluarkan vaksinasi lebih cepat dan mengejar ketinggalan.

Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan lebih dari 2.000 orang telah divaksinasi pada hari Senin dan bahwa "kecepatan vaksinasi akan menyusul tetangga kita dalam beberapa hari mendatang". Demikian seperti melansir Channel News Asia, Selasa (5/1/2021).

Kampanye Pemerintah Prancis telah meluncurkan lebih dari 500 dosis pada 1 Januari, dengan sejumlah kritik menyebut bahwa angka itu merupakan kontroversi jika dibandingkan dengan 200.000 orang yang diimunisasi di Jerman dalam jangka waktu yang sama, setelah peluncuran di seluruh Uni Eropa dimulai seminggu lalu.

Presiden Emmanuel Macron, di bawah tekanan untuk mengambil tanggung jawab pribadi, bertemu dengan pejabat termasuk Perdana Menteri Jean Castex pada hari Senin untuk membahas kebuntuan terkait masalah vaksin COVID-19.

"Pada hari Kamis, kami akan meningkatkan jumlah secara besar-besaran," kata Menteri Kesehatan Olivier Veran kepada radio RTL, seraya mengatakan bahwa "kami akan berada pada kurva eksponensial".

Prancis sekarang akan "memperkuat, mempercepat dan menyederhanakan" strategi vaksinasi, katanya lagi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rencana Vaksinasi di Prancis

Menteri Kesehatan Olivier Verann mengatakan vaksinasi untuk orang berusia di atas 75 tahun yang tidak berada di panti jompo akan diizinkan pada akhir Januari dan mencakup lima juta orang.

Dia mengatakan kampanye itu juga akan diperluas untuk menyertakan petugas pemadam kebakaran dan pembantu rumah tangga yang berusia lebih dari 50.

Prancis saat ini menerima pengiriman 500.000 dosis vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer per minggu, kata Veran.

Setelah disetujui untuk Uni Eropa, 500.000 dosis vaksin oleh Moderna akan ditambahkan setiap bulan, katanya.

3 dari 3 halaman

Skeptisisme Tentang Vaksin

Skeptisisme tentang vaksin semakin mempersulit tugas pemerintah.

Hanya 40 persen orang Prancis ingin mengambil vaksin dibandingkan dengan 77 persen di Inggris, menurut jajak pendapat pekan lalu oleh Penasihat Global Ipsos dalam kemitraan dengan Forum Ekonomi Dunia.

Menkes Veran juga mengatakan bahwa Prancis telah mendeteksi "sekitar 10 kasus yang dicurigai atau dikonfirmasi" dari jenis virus varian baru yang muncul di Inggris, menambahkan bahwa pihak berwenang sedang mengawasi virus mutan yang sangat menular "seperti elang".

Otoritas kesehatan Prancis pada hari Senin melaporkan 4.022 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam sebelumnya, sehingga total menjadi 2,66 juta.

Kematian di Prancis akibat COVID-19 mencapai 65.415, kata mereka, setelah 380 kematian baru dicatat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.