Sukses

Kasus Corona COVID-19 Masih Muncul, Korea Selatan Batasi Pelajar ke Sekolah

Korea Selatan dilaporkan kini membatasi jumlah murid yang bersekolah di Kota Seoul dan sekitarnya.

Liputan6.com, Seoul- Pada Jumat 29 Mei, Korea Selatan memberlakukan batasan jumlah murid yang bersekolah di Seoul dan sekitarnya.

Pihak berwenang mengatakan hanya satu dari tiga murid dari taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah di wilayah metropolitan Seoul yang akan diizinkan untuk bersekolah secara pertemuan fisik setiap hari. Sementara yang lain belajar jarak jauh.

Korea Selatan yang merupakan salah satu negara yang mengalami wabah awal Virus Corona COVID-19 terburuk di luar China, tampaknya telah mengendalikan virus tersebut.

Virus Corona COVID-19 di Korea Selatan dikatakan dapat dikendalikan berkat program "pelacakan, tes, dan pengobatan" yang luas sementara, meskipun tidak pernah memaksakan lockdown wajib, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (29/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Langkah Pencegahan Diberlakukan Kembali

Sampai pekan ini, aturan jarak sosial dilonggarkan dan sebagian besar kegiatan telah kembali normal. Namun, Korea Selatan kembali memberlakukan beberapa langkah di ibu kota dan wilayah sekitarnya menyusul sejumlah kasus baru Virus Corona COVID-19.

Sekolah di Korea Selatan dilaporkan telah dibuka kembali secara bertahap dalam proses yang terus berlanjut secara nasional.

Pada Kamis 28 Mei, Korea Selatan melaporkan lonjakan terbesar infeksi baru dalam hampir dua bulan, tetapi peningkatan tersebut turun menjadi 58 kasus pada 29 Mei, sehingga menjadikan total kasusnya sebanyaj 11.402.

Central Disaster and Safety Countermeasure Headquarters mengatakan pada hari Jumat ini waktu setempat, wabah yang kembali dimulai di gudang perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, sebelah barat Seoul, telah memiliki total 96 kasus.

"Kami telah menasihati karyawan Coupang dan anggota keluarga mereka untuk tidak mengunjungi sekolah mana pun," kata Wakil Menteri Pendidikan Korea Selatan Park Baeg-beom.

Museum, taman, dan galeri seni ditutup lagi per Jumat 29 Mei selama dua minggu, sementara perusahaan didesak untuk memperkenalkan kembali kerja yang fleksibel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.