Sukses

Pemerintah Terus Pantau Kondisi ABK WNI di Kapal Pesiar Terjangkit Virus Corona

Dalam perjalanan dua kapal pesiar yang didapati adanya Virus Corona, pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap para WNI.

Liputan6.com, Jakarta - Dua kapal pesiar, yaitu The Diamond Princess dan Dream World, juga terkena dampak dari penyebaran Virus Corona.

Di kapal pesiar Diamond Princess yang kini menepi di Jepang, tepatnya di Yokohama, telah ditemukan adanya 41 kasus positif Virus Corona. Di kapal itu pun juga terdapat 78 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK). Untungnya, seluruh WNI di sana berada dalam kondisi sehat dan dinyatakan negatif terinfeksi Virus Corona.

Lantaran masih berada dalam status karantina, pemerintah terus memantau keadaan dan kondisi mereka. Mereka masih harus mengikuti prosedur karantina hingga tanggal 19 mendatang.

"KBRI kita di Tokyo terus membangun komunikasi dengan mereka, tidak saja langsung antara KBRI dengan kapal tersebut tapi juga dengan otoritas Jepang," ujar Teuku Faizasyah selaku Plt Jubir Kemlu dalam acara videoconference bersama Dubes RI untuk Tiongkok pada Senin (10/2/2020).

Ia menegaskan, seluruh WNI berada dalam kondisi yang sehat, baik secara fisik maupun psikologis. Guna melakukan pantauan yang lebih intens, Faizasyah juga menginformasikan adanya group Whatsapp dengan para WNI supaya informasi terbaru bisa didapat dengan cepat.

Sedangkan di kapal pesiar Dream World, karena tidak ditemukannya kasus positif terinfeksi Virus Corona, para penumpang telah diperbolehkan turun dari kapal di Hong Kong.

Dalam perjalanan kapal pesiar Dream World, terdapat 209 WNI yang bekerja sebagai kru kapal. Seperti halnya di kapal pesiar Diamond Princess, kru kapal Dream World juga berada dalam kondisi yang sehat dan baik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan bagi WNI

Pihak KBRI Hong Kong terus melakukan koordinasi dan bantuan kepada para WNI, antara lain pembagian 30.000 masker untuk dibagikan kepada WNI yang bekerja sebagai buruh migran di Hong Kong. Hal ini semata-mata untuk memberi perlindungan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Hong Kong, tempat di mana Virus Corona mungkin saja menyebar di wilayah Hong Kong.

Selain itu, kantor dagang Indonesia di Taipei juga ikut membagikan masker kepada sejumlah ABK di sana. Lantaran ABK tidak bisa mendarat secara mudah, maka pihak mereka pun juga bersikap proaktif dalam memberikan bantuan tersebut.

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga dan memantau keadaan WNI yang berada di luar negeri, seperti yang juga pernah disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.