Sukses

Virus Corona Disebut Berasal dari Kelelawar, Bagaimana Penularannya ke Manusia?

Penelitian menunjukkan kemungkinan Virus Corona dari kelelawar. Ini analisisnya.

Liputan6.com, Jakarta- Korban tewas akibat Virus Corona terus meningkat. Jumlahnya per Jumat mencapai 213 orang di China. dengan kasus penularan yang dilaporkan mencapai 9.692.

Virus Corona yang meluas di China hingga beberapa negara di dunia, membuat para ilmuan berusaha mencari tahu asal virus yang telah mengorbankan banyak nyawa tersebut. Sebuah penelitian telah memberikan banyak petunjuk yang mengatakan bahwa kelelawar sebagai hewan yang paling meyakinkan sebagai asal virus tersebut, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (31/1/2020).

Dalam sebuah studi yang dibagikan pada Rabu 29 Januari, sebuah jurnal bernama "The Lancet", menunjukkan analisis para peneliti mengenai 10 urutan genom dari Virus Corona (2019-nCoV) yang diperoleh dari 9 pasien Virus Corona di China.

Penemuan tersebut mengatakan bahwa semua 10 urutan genom tampak sangat mirip. Mereka juga tampak berbagi lebih dari 99,98% dari urutan genetik yang sama, kata para penulis.

Hal ini juga memperlihatkan bahwa virus yang membuat "lompatan" atau penularan ke manusia baru-baru ini, karena jika hal itu telah terjadi sejak lama, maka urutan virus akan terlihat lebih berbeda, mengingat tingkat cepat yang ada pada kecenderungan virus tersebut bermutasi dan berevolusi.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Temuan Mengejutkan

Penulis studi bernama Weifeng Shi, yang juga merupakan profesor di Laboratorium Kunci Etiologi dan Epidemiologi Penyakit Menular di Universitas Provinsi Shandong (berafiliasi dengan Shandong First Medical University), mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa "Sangat mengejutkan bahwa urutan 2019-nCoV yang dijelaskan di sini dari pasien yang berbeda hampir identik".

"Temuan ini menunjukkan bahwa 2019-nCoV berasal dari satu sumber dalam waktu yang sangat singkat dan terdeteksi relatif cepat”, katanya.

Sebagian besar kasus awal juga dilaporkan terjadi pada para pekerja atau pengunjung pasar makanan laut Huanan di Wuhan, China, di mana berbagai macam hewan liar juga dijual.

Asal-usul virus pun dipelajari lebih lanjut, urutan genetik 2019-nCoV juga dibandingkan oleh para peneliti dengan yang ada di perpustakaan sekuens virus, penemuan pun menampakkan bahwa virus yang paling dekat memiliki hubungan adalah 2 Virus Corona yang berasal dari kelelawar.

Kedua Virus Corona tersebut dilaporkan berbagi 88% dari urutan genetiknya dengan 2019-nCoV. (Ketika Virus Corona dibandingkan dengan kedua virus lainnya yaitu SARS dan MERS, Virus Corona memiliki rangkaian genetik yg sama dengan Virus SARS sebesar 79% dan sebesar 50% dengan virus MERS).

3 dari 3 halaman

Ada Hewan Lain?

Berdasarkan hasil tersebut, penulis menyatakan Virus Corona bersal dari kelalawar. Namun, tidak ada kelalawar yang dijual di pasar makanan laut Huanan, yang menunjukkan adanya hewan lain yang menularkan virus tersebut ke manusia.

“Nampaknya hewan lain yang menjadi inang, berperan sebagai perantara antara kelelawar dan manusia,” kata penulis penelitian Guizhen Wu, dari Chinese Center for Disease Control and Prevention.

Secara keseluruhan, timbulnya Virus Corona “menunjukkan virus tersembunyi pada hewan liar dan potensinya untuk menular pada populasi manusia”, kata penulis.

Studi sebelumnya menyatakan ular, yang dijual di pasar makanan laut Huanan, sebagai sumber dari Virus Corona. Namun, beberapa ahli mengkritrik studi tersebut dengan menyatakan bahwa belum jelas kalau Virus Corona dapat menginfeksi ular.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.