Sukses

Bendera Merah Iran Usai Kematian Qasem Soleimani Bukan Simbol Perang, Tapi...

Iran mengibarkan bendera merah usai kematian Qasem Soleimani ternyata bukan simbol dari dimulainya perang. Lalu apa?

Liputan6.com, Jakarta - Usai serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani, sebuah pemandangan langka muncul di Kota Qom, Iran, yang dikenal sebagai kota sejuta ulama, yakni rakyat setempat mengibarkan bendera merah di masjid.

Sebelumnya, muncul spekulasi bahwa hal tersebut merupakan sebuah simbol bahwa perang akan dimulai.

Pernyataan tersebut muncul setelah diungkapkan oleh pakar dari Center for Global Policy, Hassan Hassan di akun Twitternya. 

Pernyataan tersebut ternyata tak benar dan memiliki fakta lain. Makna bendera merah yang dikibarkan bukanlah tanda dimulainya suatu perang. 

"Saya harus sampaikan bendera merah di Iran adalah bendera yang mempertandakan mati syahidnya seseorang. Saya pun melihat bendera tersebut diartikan sebagai bendera yang menunjukkan mulainya perang," ujar H.E. Mohammad Azad, selaku Duta Besar Iran untuk Indonesia ketika ditemui oleh tim Liputan6.com pada Selasa, 7 Januari 2020.

Bendera itu juga bukan kali pertama dikibarkan oleh Iran. 

Menurut Hussein Abadi, administrator masjid yang bertanggung jawab untuk urusan budaya, "Selama tiga tahun terakhir, bendera tersebut telah berkibar di atas masjid selama sepuluh hari berkabung di bulan Muharram, di mana Muslim Syiah memperingati Hussein Ibn Ali, seorang keturunan Nabi Muhammad. Karena itu, ini bukan pertama kalinya bendera ini dikibarkan di Iran."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disebut Status Perang

Pakar dari Center for Global Policy, Hassan Hassan, menambahkan itu adalah pertama kalinya dalam waktu yang lama masyarakat Iran mengibarkan bendera merah di kota ulama Qom.

Menurut CNN, bendera merah yang dikibarkan di Masjid Jamkaran sebagai simbol pembalasan terhadap kematian Husein saat Perang Karbala (680 M).

Husein adalah cucu dari Nabi Muhammad SAW yang memimpin perang melawan kekhalifahan Umayyah di padang Karbala. Husein merupakan sosok penting dalam ajaran Syiah. Ia meninggal di Karbala bersama adik tirinya yang setia, Abbas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.