Sukses

Disponsori Aplikasi Kencan, Pendukung Teori Bumi Datar Ini Akan Terbang di Atas Gurun Mojave

Mike Hughes seorang pendukung teori bumi datar akan kembali menantang maut, mencoba terbang di atas Gurun Mojave.

Liputan6.com, Jakarta - Mike Hughes seorang pendukung teori bumi datar akan kembali menantang maut, mencoba membuktikan asumsinya adalah benar. Setelah sebelumnya ia terbang 572 meter ke udara dengan roket buatan sendiri, ia akan kembali meluncur ke ketinggian yang lebih tinggi; yakni di atas Gurun Mojave, pada Minggu 11 Agustus waktu lokal atau Senin waktu Indonesia.

Misi ambisius Hughes untuk membuktikan bumi datar ini, didukung sebuah aplikasi kencan bernama Hudapp, serta akan difilmkan oleh Science Channel dalam seri baru "Homemade Astronauts".

Konon, ia bertujuan untuk mencapai ketinggian 1.500 meter dalam percobaan kali ini seperti dikutip dari laman Space.com, Senin (12/8/2019).

Hughes akan terbang dengan roket bertenaga uap yang pernah diluncurkan tahun lalu. Dia mengatakan kepada Space.com, menggunakan uap untuk menggerakkan roketnya karena murah dan relatif sederhana.

"Tidak ada biaya untuk bahan bakar; itu air," katanya. "Homemade Astronauts," yang akan tayang perdana pada tahun 2020, menampilkan warga sipil yang berusaha membangun dan meluncurkan roket dan peralatan untuk pesawat luar angkasa. 

Misi Hughes ini sangat berbahaya. Namun, ia memang telah terbiasa dalam misi yang menantang untuk membuktikan bumi datar. Pada Maret tahun lalu, Hughes berhasil diluncurkan dengan roketnya dan selamat dari perjalanan karena mendarat melalui parasut.

Hughes yang saat itu berusia 62 tahun kesakitan dan berjalan sempoyongan.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memotret Kelengkungan Bumi

Dalam peluncuran tahun 2018, outlet media melaporkan Hughes berusaha memotret kelengkungan Bumi dan akan "membuktikan" bahwa Bumi itu datar. Hal itu diketahui setelah Hughes mengatakan kepada AP News, "Saya tidak percaya pada sains ... Tidak ada perbedaan antara sains dan fiksi ilmiah."

"Saya percaya bumi itu datar," kata Hughes. Tapi "Bumi datar ini tidak ada hubungannya dengan peluncuran roket uap," tambahnya. "Tidak pernah; tidak akan pernah. Saya pemberani!"

Dalam peluncuran kali ini, Hughes bertujuan untuk mencapai garis Karman, batas yang menandakan awal ruang.

Sebenarnya, untuk meluncurkan ke garis Karman, Hughes telah menggandeng temannya Waldo Stakes untuk mengembangkan "rock-oon". Sejenis balon akan menempel pada roket rock-oon itu, dan membawa Hughes ke atas, dan kemudian ia akan menembakkan roket bertenaga hidrogen peroksida untuk menempuh jarak yang jauh. 

3 dari 3 halaman

Perkembangan Pembuatan Rock-Oon

Hughes dan koleganya berharap, "rock-oon" akan selesai dan siap untuk diluncurkan 18 bulan hingga dua tahun setelah mereka menyelesaikan penggalangan dana $ 2,8 juta untuk pembuatan, Stakes mengatakan kepada Space.com. Sampai sekarang, keberhasilan dan pengembangan "rock-oon" belum terlihat.

Selain Hughes, sejumlah tokoh juga akan muncul di Homemade Astronauts. Di antaranya adalah Ky Michaelson yang menjadi astronot amatir pertama yang meluncurkan roket dan Cameron Smith yang membuat sendiri pakaian antariksa yang ia gunakan. 

"Ketika kita merayakan peringatan 50 tahun pendaratan di bulan, 'Homemade Astronauts' melihat sekelompok individu yang ambisius yang meneruskan tradisi Amerika untuk menemukan jalan mereka sendiri dan mewujudkan impian mereka dengan... kemandirian," kata Marc Etkind, manajer umum di Science Channel dalam sebuah pernyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.