Sukses

Memburuknya Krisis Air Bersih di Filipina Picu Penyelidikan Hukum

Krisis air bersih di Filipina kian memburuk, dan memicu penyelidikan hukum oleh pemerintah.

Liputan6.com, Manila - Senat Filipina memerintahkan penyelidikan hukum terhadap krisis air bersih yang kian memburuk di ibu kota Manila, di kabar terakhir menunjukkan distrik bisnis utama, Makati, telah terdampak dan kemungkinan akan berlangsung berbulan-bulan.

Manajemen Manila Water Company, yang puluhan ribu pelanggannya terpukul oleh krisis air bersih sejak pekan pertama Maret, akan menghadapi penyelidikan pada 19 Maret, kata Senator Grace Poe dalam sebuah pernyataan.

Manila Water, yang memasok air bersih ke lebih dari setengah wilayah ibu kota, mengatakan situasi akan kembali normal ketika hujan datang, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Kamis (14/3/2019).

Krisis air bersih awalnya melanda puluhan desa di Filipina. Namun, dalam hitungan hari, kondisi tersebut meluas hingga ke berbagai kota besar, termasuk Manila dan Quezon City yang padat penduduk.

"Kami menyerukan penyelidikan ini karena masyarakat sudah haus akan kebenaran, sekarang mereka tidak punya air untuk diminum dan dibersihkan," kata Poe.

Lebih banyak daerah, termasuk pusat bisnis Makati diprediksi tidak akan memiliki persediaan air bersih selama enam jam setiap harinya mulai Kamis ini, tulis Manila Water di halaman Facebook-nya.

Manila Water mengatakan awal pekan ini, bahwa krisis air bersih itu disebabkan oleh meningkatnya permintaan dan keterlambatan pengoperasian pabrik pengolahan air Cardona, yang seharusnya menambah pasokan.

Musim kemarau di Filipina yang datang lebih cepat, kian memperburuk kondisi pasokan air.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasokan Air Berkurang Drastis

Sementara itu, pejabat dari pemegang konsesi air lainnya, Maynilad Water Services Inc, serta dari lembaga pemerintah juga telah dipanggil untuk penyelidikan, kata Poe.

Di saat bersamaan, Presiden Rodrigo Duterte tengah mempersiapkan perintah untuk koordinasi lebih dekat oleh lembaga-lembaga pemerintah untuk mengatasi masalah ini, ujar Sekretaris Kabinet Karlo Nograles dalam sebuah pernyataan terpisah.

Menteri Keuangan Carlos Dominguez mengatakan dalam briefing hari Rabu, bahwa krisis air bersih dapat dicegah jika Bendungan Kaliwa yang didanai China di selatan Manila, dibangun lebih cepat.

Adapun Bendungan Angat di provinsi Bulacan adalah sumber air utama Metro Manila, yang menyediakan sekitar 4.000 juta liter sehari. Dari jumlah itu, 40 persen dialokasikan untuk Manila Water.

Sisanya diberikan kepada Maynilad, yang melayani sebagian besar wilayah metropolitan.

Manila Water mengatakan 1,6 juta liter air bersih yang dipasok setiap harinya dari Angat, tidak lagi cukup memenuhi lonjakan permintaan saat ini, sehingga sumber baru harus dikembangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.