Sukses

5 Negara Muslim Ini Akan Rayakan Malam Tahun Baru 2019 dengan Meriah

Di Dubai, pesta kembang api megah akan digelar di Burj Khalifa untuk menandakan pesta pergantian tahun baru 2019.

Liputan6.com, Dubai - Sejumlah negara dengan penduduk mayoritas muslim akan merayakan malam pergantian tahun 2019 secara meriah. Sebut saja Uni Emirat Arab yang dianggap sebagai salah satu penyelenggara perayaan tahun baru paling spektakuler di Timur Tengah.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (30/12/2018) di kota terbesarnya, Dubai, pesta kembang api megah akan digelar di Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia yang menjulang hingga sekitar 830 meter.

Pesta kembang api kali ini disebut pemerintah Dubai akan "lebih besar dan lebih berkilau" dibandingkan tahun lalu.

Ratusan ribu warga Uni Emirates Arab, Jazirah Arab dan turis dunia diprediksi akan menyaksikan pesta yang dilengkapi atraksi air mancur ini.

Tidak hanya itu, ibukota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, juga berencana mencetak rekor kembang api terbesar berbentuk tulisan.

Kembang api selama 10 menit di kawasan Corniche ini akan gemercikan di ketinggian 40 meter dan membentuk tulisan "Happy New Year 2019".

Islam adalah agama resmi dan mayoritas di Uni Emirat Arab. Sekitar 76 persen warga beragama Islam. Sementara penduduk Kristen berproporsi sekitar 13 persen.

Menteri Kepegawaian dan Emiratisasi Uni Emirat Arab, Nasser bin Thani Al Hamli, pada Kamis (27/12) mengumumkan bahwa 1 Januari menjadi hari ibur nasional.

"Semoga tahun depan lebih luar biasa," cuitnya di akun Twitter-nya.

Negara lain yang turut merayakan tahun baru secara megah adalah Pakistan. Islam adalah agama resmi dan paling banyak dianut di Pakistan.

Sekitar 97 persen warga negara di Asia Selatan itu memeluk agama Islam, jumlahnya bahkan yang terbanyak kedua setelah Indonesia.

Tahun baru, tanggal 1 Januari adalah hari libur opsional di sini. Artinya, karyawan bisa memilih untuk libur di tahun baru, meskipun mayoritas perkantoran dan bisnis tetap buka.

Turki juga masuk dalam daftar negara Islam yang akan merayakan tahun baru 2019. Perayaan tahun baru kali ini diprediksi akan ramai dipenuhi wisatawan asing. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, 2018 adalah "tahun kebangkitan" industri pariwisata negara itu.

Menjelang tutup tahun, 40 juta turis telah datang ke Turki, naik dari 30 juta orang pada 2017.

Menurut Kepala Asoisasi Pariwisata Istanbul, Halil Kormaz, turis dari Italia, spanyol, Amerika Latin, Irak dan bahkan Palestina akan merayakan tahun baru di ibukota Turki itu.

Media setempat, mengungkapkan berbagai pilihan acara dapat dihadiri di malam tahun baru. Mulai dari pesta topeng, kuliner dan berbagai musik dinamis dari para disk-jockey (DJ) di berbagai klub.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Malaysia dan Mesir

Meskipun memiliki penduduk dengan berbagai etnis dan agama, Islam adalah agama resmi di Malaysia. Pemeluk Islam mencapai 19,5 juta orang atau 61,3% dari total warga negara tetangga Indonesia itu. Perayaan tahun baru adalah acara tahunan yang selalu meriah di Malaysia.

Tahun ini salah satu pusat perayaannya adalah di KLCC Park. Dengan latar Menara Kembar Petronas, pesta kembang api akan digelar saat perayaan pergantian tahun.

Pesta kembang api ini akan dimulai dengan konser live selama tiga jam, yang menghadirkan sejumlah musisi papan atas Malaysia.

Sementara itu, di Dataran Putrajaya juga sudah dimulai Festival Lampu (Light & Motion Putrajaya Festival).

Festival ini meliputi video mapping dan berbagai hologram. Perdana Menteri Mahathir Mohamad disebut akan hadir dalam hitung mundur tahun baru 2019 di sini.

Lain halnya dengan Mesir, gencarnya promosi pariwisata Mesir beberapa tahun terakhir, berbagai acara perayaan tahun baru digelar untuk memanjakan wisatawan asing.

Misalnya pesta kembang api dan atraksi cahaya yang dipertontokan di Piramida Giza, salah satu ikon negara yang terletak di Benua Afrika itu.

Di ibukota Mesir, Kairo, tahun baru dirayakan dengan berbagai festival: mulai dari sirkus, hiburan penari di berbagai tempat makan, musisi di berbagai restoran dan konser.

Semarak ini juga terasa hingga ke Sungai Nil. Berbagai hiburan juga dilangsungkan di pelayaran-pelayaran untuk turis.

Pariwisata adalah salah satu sumber pemasukan utama ekonomi Mesir. Sektor ini menyediakan 12 persen dari keseluruhan lapangan kerja negara itu.

Dari jumlah kunjungan wisatawan asing, Menteri Pariwisata Mesir, Rania Al Mashat mengungkapkan negaranya kedatangan lebih 8 juta turis pada 2017.

Sementara dari sisi agama, Islam adalah agama mayoritas di Mesir. Sebanyak 90 persen warga memeluk Islam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.