Sukses

Warganya Jadi Korban Gempa Lombok, Ini Respons Wakil Dubes Malaysia

Ini pernyataan Wakil Dubes Malaysia di Indonesia, Zamshari Shaharan setelah mengetahui ada warganya yang jadi korban gempa Lombok.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Salah satu dari sepuluh korban meninggal akibat gempa Lombok dilaporkan berasal dari Malaysia. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kemudian menyebutkan identitas warga Negeri Jiran tersebut.

"Terdapat satu orang warga negara Malaysia. Identitas korban meninggal dunia: Isma Wida (30 tahun) warga negara Malaysia," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang Liputan6.com terima Minggu (29/7/2018).

Wakil Dubes Malaysia di Indonesia, Zamshari Shaharan kemudian mengiyakan informasi terkait ada warga Negeri Jiran yang jadi korban gempa Lombok.

"Kami cuba menghubungi mereka melalui ponsel, ada maklumat yang diterima dan kami kompilasi setiap satu. Ada 6 yang cedera dan seorang tewas," ucap Wakil Dubes Malaysia Zamshari Shaharan saat dihubungi Liputan6.com.

Zamshari menuturkan bahwa pihaknya sudah menghubungi pihak terkait untuk melakukan pengecekan terkait warga Negeri Jiran lain yang jadi korban gempa Lombok.

"Sebaik sahaja kami terima info mengenai gempa, kedutaan segera berhubung dengan para pelajar Malaysia untuk mengetahui keadaan mereka tetapi tiada pelajar di lombok. Di Bali ada 150 orang tetapi selamat semuanya walaupun terasa gempanya," jelas dia.

"Kami berhubung dengan Polda Lombok dan juga BNPB. Dari sini kami mendapat info keberadaan warga Malaysia yang merupakan parawisata hikers ke Gunung Rinjani," pungkasnya.

 

Saksikan juga video terkait gempa Lombok berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Korban

Minggu 29 Juli 2018 pagi, gempa Lombok yang berkekuatan 6,4 SR dilaporkan menelan korban jiwa mencapai 10 orang.

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan hingga pukul 09.45 WIB tercatat ada 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka dan puluhan rumah rusak.

Diperkirakan dampak gempa akan bertambah mengingat pendataan masih berlangsung dan belum semua lokasi terdata. Data sementara dari BPBD Provinsi NTB, tercatat di Kabupaten Lombok Timur terdapat delapan orang meninggal dunia, 10 orang luka berat, 10 orang luka ringan dan puluhan rumah rusak.

Dari delapan korban meninggal terdapat satu orang warga negara Malaysia. Identitas korban meninggal dunia: Isma Wida (30 tahun) warga negara Malaysia.

"Dari delapan korban meninggal terdapat satu orang warga negara Malaysia. Identitas korban meninggal dunia diketahui bernama Isma Wida berusia 30 tahun," papar Sutopo.

Sementara korban gempa Lombok lain yang sudah diidentifikasi adalah Ina Marah (60 tahun), Ina Rumenah (58 tahun), sedangkan 5 orang lain yang meninggal dunia masih dalam pendataan identitas oleh petugas.

Di Kabupaten Lombok Utara juga terdapat dua orang meninggal dunia, dan 13 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Senaru, serta tujuh orang di Puskesmas Bayan.

Longsor di Gunung Rinjani

Berdasarkan laporan juga terdapat longsor cukup besar dari Gunung Rinjani di mana material longsoran mengarah ke utara pascagempa 6,4 SR. Saat ini jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup dan aparat masih melakukan pemantauan terhadap dampak longsor yang ada.

Gempa susulan juga masih terus berlangsung dan hingga pukul 09.20 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 66 kali gempa susulan. Gempa susulan ini dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.

Ini adalah hal yang alamiah di mana setelah terjadi gempa besar, akan diikuti oleh gempa-gempa susulan yang lebih kecil dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng atau sesar yang ada, ujarnya.

Petugas BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, dan relawan terus melakukan penanganan darurat. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB dan BPBD Kabupaten/Kota terdampak gempa. Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah menuju ke lokasi bencana untuk memberikan pendampingan BPBD.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.