Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Artis Amerika Allison Mack Didakwa Terlibat dalam Perekrutan Budak Seks

Liputan6.com, New York - Allison Mack adalah artis Amerika Serikat yang dikenal lewat perannya di serial televisi Smallville yang tayang sejak 2001 hingga 2011. Pada Jumat 20 April 2018, diseret ke pengadilan atas dakwaan serius: membantu perekrutan budak seks dalam organisasi berkedok kelompok pendamping atau mentoring.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/4/2018), jaksa penuntut umum New York mendakwa sang artis membantu merekrut sejumlah perempuan, yang kemudian menjadi korban eksploitasi baik secara seksual maupun diperas tenaganya.

Terdakwa, Allison Mack, membantah semua dakwaan tersebut. Namun, dalam sidang yang digelar Jumat petang di pengadilan federal Brooklyn, hakim memerintahkan artis berusia 35 tahun itu ditahan.

Ia akan dihadapkan kembali ke pengadilan pada Senin 23 April 2018 mendatang.

Allison Mack terjerat hukum setelah FBI membekuk Keith Raniere, gembong kelompok tersebut di Meksiko pada Maret 2018 lalu.

Raniere diduga menjalankan kelompok dukungan (self-help), yang ternyata memberlakukan sistem yang disebut Nxivm -- di mana para anggota perempuan diminta untuk berhubungan seksual dengannya dan diberi tanda dengan inisialnya.

Allison Mack dan Keith Raniere (Screengrab: Keith Raniere Conversations)

"Allison Mack merekrut sejumlah perempuan untuk bergabung dengan apa yang mereka sebut sebagai kelompok dukungan untuk perempuan, yang nyatanya dibuat dan dipimpin oleh Keith Raniere," kata Richard Donoghue, pengacara negara untuk Distrik Timur di New York, dalam sebuah pernyataan.

Jaksa menduga, sistem Nxivm memiliki fitur skema piramida, di mana para anggotanya harus membayar ribuan dolar untuk naik tingkat.

"Mack secara langsung maupun implisit meminta para "budak seks"... untuk melakukan aktivitas seksual dengan Raniere," demikian pernyataan dari pihak kejaksaan. "Sebagai imbalan, Mack mendapatkan keuntungan finansial dan lainnya."

Jika terbukti bersalah, Mack dan Mr Raniere, yang sama-sama didakwa dengan dugaan perbudakan seksual dan ditahan tanpa jaminan, bisa dipidana setidaknya 15 tahun penjara.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Skema Perbudakan

Nxivm punya kelompok yang lebih kecil yang disebut DOS atau Dominus Obsequious Sororium. Frase mirip Bahasa Latin itu bisa diterjemahkan sebagai Master Over the Slave Women.

Kelompok tersebut meminta para perempuan anggotanya untuk merekrut "budak" baru -- yang tidak hanya melayani "majikan" langsungnya, tapi juga mereka yang ada di posisi atas dalam skema piramida.

Raniere (57) diduga ada di posisi puncak piramida. Ia adalah satu-satunya pria. Sementara, Allison Mack ada di level atas untuk para perempuan. Sang artis berada langsung di bawah Raniere.

Penyelidik mengatakan, Raniere memiliki kelompok yang beranggotakan 15 hingga 20 perempuan yang jadi pasangan seksnya. Mereka tidak diizinkan untuk membocorkan hubungan dengannya.

Para perempuan itu juga dilarang memiliki hubungan dengan orang lain.

Untuk menjaga kepatuhan itu, Raniere memberlakukan "jaminan" bagi anggota baru, berupa informasi merusak tentang teman atau keluarga, foto telanjang, atau hak atas aset mereka.

Aparat menduga, mereka yang diduga dijadikan "budak" wajib mengonsumsi makanan yang sangat rendah kalori. Alasannya, Raniere lebih suka perempuan langsing.

"Di bawah kedok mendukung sesama perempuan, Mack membuat para wanita itu kelaparan sampai mereka sesuai dengan preferensi seksual yang diminta. Ia menargetkan wanita yang rentan," kata jaksa penuntut umum, Moira Kim Penza, dalam persidangan. 

Pada akhir Maret 2018, sesama pemeran Smallville, Kristin Kreuk, membantah rumor bahwa dia juga bertindak sebagai perekrut untuk kelompok yang dipimpin Keith Raniere.

Sisi gelap kelompok itu mulai menyedot perhatian publik pada Oktober 2017, ketika New York Times menerbitkan ceritanya, termasuk isi wawancara dengan mantan anggota dan keluarga mereka.

Sementara, dalam pernyataannya, Nxivm mengatakan, pihaknya berkomitmen bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membuktikan ketidakbersalahan pemimpinnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.