Sukses

Iran: Jika Eropa Mengancam, Kami Akan Tingkatkan Jangkauan Rudal

Saat ini, jangkauan rudal Iran 2.000 kilometer dan jarak ini kemungkinan akan ditingkatkan jika Teheran melihat Eropa berubah jadi ancaman.

Liputan6.com, Teheran - Wakil Kepala Garda Revolusi Iran memperingatkan Eropa, jika mereka terus mengancam Teheran, maka pihaknya akan meningkatkan jangkauan rudal menjadi lebih dari 2.000 kilometer. Hal tersebut dilansir kantor berita Fars pada Sabtu waktu setempat.

"Jika kami mempertahankan jangkauan rudal kami hingga 2.000 kilometer, itu bukannya karena kurangnya teknologi... Kami mengikuti sebuah doktrin strategis," ujar Brigadir Jenderal Hossein Salami seperti dilansir Fars dan dikutip dari Telegraph pada Minggu (26/11/2017).

Ia menambahkan, "Sejauh ini, kami merasa bahwa Eropa bukan ancaman, jadi kami tidak meningkatkan jangkauan rudal kami. Namun jika Eropa berubah menjadi ancaman, maka kami akan meningkatkan jangkauan rudal kami."

Bulan lalu, Kepala Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari menegaskan bahwa jangkauan rudal Iran sejauh 2.000 kilometer telah dapat mencakup "sebagian besar kepentingan dan kekuatan Amerika Serikat" di kawasan. Dan ia sampaikan pula, pihaknya tidak perlu memperpanjang jarak rudal.

Jenderal Jafari mengatakan, jangkauan rudal balistik Negeri Para Mullah didasarkan pada batasan yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Selain sebagai Pemimpin Tertinggi Iran, Khamenei juga menjabat sebagai kepala angkatan bersenjata.

Iran disebut memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah dan sejumlah amunisinya yang dipandu presisi memiliki jangkauan untuk menyerang Israel.

Amerika Serikat berulang kali menyatakan bahwa program rudal Iran merupakan pelanggaran atas hukum internasional karena dikhawatirkan Teheran dapat mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir di masa depan.

Iran sendiri membantah memiliki ambisi senjata nuklir. Teheran menegaskan bahwa program nuklirnya murni demi kepentingan sipil.

Adapun Prancis menyerukan dialog "tanpa kompromi" dengan Iran terkait program rudal balistiknya. Negara pimpinan Emmanuel Macron tersebut mengindikasikan akan melakukan negosiasi terpisah dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015.

Bagaimana pun, Iran telah beberapa kali menegaskan bahwa program rudalnya bersifat defensif dan tidak dapat dinegosiasikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.