Sukses

Anak-Anak di Pabrik Bom Mobil ISIS Gagalkan Serangan Udara AS

Anak-anak itu berada di kawasan pabrik bom mobil milik ISIS sepanjang hari, membuat koalisi AS gagal menyerang dari udara.

Liputan6.com, Raqqa - Belum lama ini dunia dihebohkan dengan foto bomber perempuan ISIS dengan anak sebelum ia meledakkan diri di Mosul Irak.

Karena pelaku perempuan dan membawa anak, petugas keamanan enggan memeriksa lebih lanjut dengan menggeledah atau memintanya membuka baju.

Kelompok militan itu disebut-sebut putus asa hingga melakukan tindakan pengecut dengan menggunakan wanita dan bocah untuk menyerang lawan.

Anak-anak juga diduga dijadikan tameng hidup oleh ISIS. Insiden terbaru soal itu terjadi di Raqqa, Suriah.

Dikutip dari CBS News pada Kamis (13/7/2017) serangan udara koalisi AS gagal diluncurkan gara-gara keberadaan anak-anak di pabrik bom mobil milik ISIS. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara koalisi AS, Kolonel Ryan Dillon.

Dillon mengatakan kepada wartawan bahwa banyak anak-anak berkumpul di gedung yang diduga pabrik bom mobil ISIS di Raqqa, Suriah. Mereka berada di kawasan itu sepanjang hari.

"Keberadaan mereka sepanjang hari membuat serangan udara koalisi AS pada hari Rabu 12 Juli 2017 gagal dilaksanakan," kata Dillon.

Namun, menurut Dillon,  koalisi AS akan terus memantau gedung itu dan segera menyerang saat bocah-bocah tak lagi berada di situ.

Dillon juga mengatakan, ISIS masih menguasai sebagian besar Raqqa. Sementara di Mosul Irak mereka hampir takluk.

Pada Senin lalu, Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mendeklarasikan kemenangan negaranya atas ISIS di Mosul, kota kedua terbesar di negeri itu.

ISIS menguasai Mosul tiga tahun lalu. Adapun pertempuran merebut kota itu berlangsung pada Oktober 2016. Namun, menurut banyak pengamat, kota itu belum sepenuhnya bersih dari sisa-sisa militan tersebut. Hal itu terjadi masih banyak anggota ISIS yang bersembunyi untuk memasang jebakan mematikan dan bom di sepanjang jalan.

 

Saksikan video kemenangan Irak merebut Mosul dari ISIS:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.