Sukses

Siswi Korban Penculikan Boko Haram Ditemukan Sedang Gendong Anak

Seorang gadis korban penculikan Boko Haram pada 2014 ditemukan dalam hutan Nigeria setelah melarikan diri.

Liputan6.com, Abuja - Salah satu siswi sekolah yang diculik kelompok Boko Haram di Nigeria pada 2014 ditemukan pada Sabtu lalu oleh tentara Nigeria.

Pihak militer menyebut ketika ditemukan, remaja itu sedang menggendong bayi lelakinya yang berusia 10 bulan. Ia termasuk sekelompok siswi yang melarikan diri dari tempat persembunyian Boko Haram di hutan Sambisa, demikian keterangan lanjutan dari pihak militer.

"Pagi ini, sebagai bagian dari operasi yang kami lakukan, kami menyelamatkan salah satu dari para siswi Chibok. Tentara kami di Pulkan menyelamatkan dia dan seorang anggota Boko Haram," kata Mayor Jenderal Lucky Irabor, seperti dikutip dari CNN, Senin (7/11/2016). 

"Dan bayi itu, yang terlihat bersamanya, masih berusia 10 bulan."

Gadis yang diketahui bernama Maryam Ali Maiyanga itu disebut menjadi salah satu di antara 276 siswi dan wanita lain yang diseret keluar pada malam hari dari asrama di Chibok pada April 2014.

Sebanyak 57 remaja wanita itu langsung melarikan diri. Sementara itu, gadis yang ditemukan itu baru kabur belakangan. Ia berkelana dalam hutan dan meminta tolong sambil membawa bayinya, demikian menurut para saksi.

Pengumuman Sabtu lalu terjadi sekitar setelah dibebaskannya 21 siswi Chibok setelah kesepakatan yang ditengahi oleh Komisi Palang Merah Internasional dan pemerintah Swiss.

Sekitar 196 siswi masih belum diketahui nasibnya.

Pembebasan itu terjadi setelah dugaan adanya perpecahan dalam kelompok Boko Haram setelah ISIS mengumumkan ditunjuknya pemimpin baru bagi, demikian menurut sumber kalangan dalam.

Boko Haram telah lama memiliki hubungan dengan ISIS dan bahkan dibaiat dan bersumpah setia kepada organisasi teror itu pada Maret 2015.

Pada bulan lalu, pemerintah Nigeria memberi isyarat telah melakukan negosiasi dengan kelompok teror tersebut demi pembebasan 83 gadis lagi. Sisanya, sekitar 113 orang, telah meninggal, dinikahi, atau mengalami radikalisasi sehingga tidak mau meninggalkan para penculiknya demikian menurut sejumlah sumber kepada CNN.

Penculikan itu mengundang kegeraman dari seluruh dunia, termasuk dari sejumlah tokoh seperti Michelle Obama dan pemenangan Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai. Mereka pun melibatkan diri dalam kampenye #BringBackOurGirls.

Terkait pembebasan para gadis, upaya kampanye itu mengirimkan suatu pesan Twitter yang isinya menyatakan kegembiraan temuan gadis tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini