Sukses

Mengerikan, Bocah Berwajah 'Malaikat' Dipaksa Jadi Algojo ISIS

Seorang bocah berambut pirang dan berwajah polos bak malaikat dipaksa militan ISIS untuk menembak seorang tawanan di Irak.

Liputan6.com, Mosul - Sebuah video mengejutkan kembali beredar dari ISIS. Kelompok teroris itu menampilkan seorang bocah berambut pirang dengan wajah bak malaikat memegang pistol dan dipaksa untuk mengeksekusi seorang tawanan di Irak.

Video berdurasi 15 menit tersebut diduga direkam baru-baru ini di Mosul, di kota yang jadi incaran tentara Irak untuk direbut kembali dari ISIS pada tahun ini.

Rekaman berjudul But If You Return, We Will Return 3 yang menampilkan narasi panjang mengenai serangan udara yang dilancarkan militer Irak dibantu pasukan koalisi, dirilis pada 19 September 2016 melalui sejumlah saluran ISIS.

Puncak dari video itu terjadi ketika seorang militan ISIS menyerahkan pistol kepada bocah berambut pirang yang berumur kurang dari 10 tahun.

Bocah yang juga berseragam bak militan ISIS itu diminta oleh pasukan kelompok teror tersebut untuk menembakkan pistol ke belakang kepala seorang tawanan perang yang menggunakan baju berwarna oranye.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (20/9/2016), narator video mengklaim bahwa tawanan itu merupakan mata-mata yang ditangkap di Wilayat Ninawa atau Nineveh, yakni sebuah area di Irak utara dekat Mosul.

Bulan lalu, kelompok itu juga merilis video serupa. Dalam rekaman diperlihatkan lima bocah laki-laki yang diyakini berasal dari Inggris, Mesir, Turki, Tunisia, dan Uzbekistan menggunakan senjata api untuk mengeksekusi tawanan.

Tak hanya itu, pada Januari 2016 lalu seorang bocah Inggris berusia 5 tahun, Isa Dare, yang dijuluki 'Jihadi Junior' tampil dalam sebuah video ISIS.

"Kami akan membunuh orang kafir," ujar Dare sambil berteriak.

Diyakini ibunya, Grace Dare dari Lewisham dari London tenggara yang membawa bocah itu untuk bergabung dengan ISIS.

Berikut cuplikan video yang menampilkan bocah berwajah malaikat dipaksa menjadi 'algojo' ISIS:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Para Algojo Kecil

Wajah pria itu nanar setelah menyaksikan video eksekusi sejumlah prajurit Kurdi yang dilakukan ISIS. Para algojonya adalah anak-anak. Dan ia mengenal dengan baik salah satu wajah mereka.

"Dia anakku," ucap dia, seperti dikutip dari Daily Mail.

"Dia cerdas, layaknya anak laki-laki normal seusianya -- selalu mengejar serangga, bermain di taman. Aku bahkan harus menghadangnya...Sangat mengerikan, dia telah dicuci otak," tambah pria yang tak tak mau disebut namanya itu.

Dalam rekaman eksekusi ISIS berdurasi 9 menit tersebut dapat dilihat 5 orang bocah laki-laki mengenakan baju militer dan tutup kepala hitam. Pemuda dua dari kanan dikenali sang ayah sebagai Jojo.

Jojo berada di antara 5 algojo muda ISIS (Dailymail.com)

Jojo dibawa pergi ibunya, Sally Jones (47), dari Chatham, Kent, sebuah kota di Inggris ke Suriah pada 2013.Jones melahirkan Jojo di Kent, Inggris, pada 2004 dan berpisah dengan ayah bocah itu tak lama setelah itu.

Setelah bercerai Jones menikahi seorang pemuda dari kelompok radikal -- lebih muda 25 tahun darinya. Perempuan 47 tahun itu lalu mengganti nama Jojo menjadi Hamza dan mereka bertiga pindah ke Suriah.

Sebelumnya, kemunculan bocah berambut kriting dalam video ISIS menggegerkan dunia.

Aparat Inggris sedang menyelidiki identitas pemuda dan bocah yang tampil dalam video terkait ISIS (Guardian/IS Video)

Bicara dengan aksen Inggris kental, ia yang diperkirakan baru berusia 6 atau 7 tahun mengeluarkan ancaman khas organisasi teror itu:

"Kami akan membunuh para kafir, yang ada di sana." Jari telunjuknya teracung ke kejauhan.Bocah itu muncul di akhir video berdurasi 11 menit, yang mempertontonkan aksi sadis eksekusi mati 5 sandera ISIS -- yang dituduh menjadi mata-mata Inggris. Juga muncul dalam video tersebut, sosok yang meniru algojo 'Jihadi John'.

Jantung Henry Dare serasa copot saat melihat penampilan bocah itu di media massa. "Aku tak bisa memungkirinya. Dia adalah cucuku. Aku sangat mengenalnya," kata dia kepada Channel 4 News, seperti dikutip dari Guardian, Selasa (5/1/2016). 

Tak hanya menjadikan para bocah algojo, ISIS juga mengubah mereka jadi bomber bunuh diri.

Pada 20 Agustus 2016, kepolisian Irak berhasil menggagalkan usaha bom bunuh diri seorang bocah berusia 12 atau 13 tahun, yang diduga merupakan utusan ISIS.

Bocah yang didiuga berusia 12 hingga 13 tahun itu menangis saat polisi Irak melucuti bom yang berada di tubuhnya (Reuters)

Rekaman video detik-detik pelucutan bom dari tubuh bocah yang mengenakan baju tim sepak bola Barcelona, bertuliskan nama Lionel Messi pada bagian belakangnya, menjadi viral di dunia maya.

Menurut media setempat, bom yang dipasangkan pada pinggang bocah tersebut dilucuti aparat kepolisian, sebelum akhirnya pelaku digiring ke tempat aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.