Sukses

Ini Tampilan Bus 'Ngangkang' di Tiongkok

Inovasi angkutan umum dipamerkan di China, sebuah bus besar yang tak terpengaruh dengan kondisi lalu lintas.

Liputan6.com, Beijing - Kemacetan menjadi persoalan utama di sejumlah negara. Karenanya, setahun belakangan ini, Pemerintah Tiongkok terus mematangkan konsep pengembangan angkutan umum sebagai solusi atas kemacetan yang terjadi di sejumlah kota besar di Negeri Bambu itu.

Seperti dilansir Shanghaiist.com pada Kamis (26/2/2016), Pemerintah Tiongkok pun akhirnya memperkenalkan jenis angkutan umum baru, yakni Transit Elevated Bus (TEB). Layanan bus ini disebut menyerupai subway, namun memiliki ciri tersendiri.

Setelah ditunggu-tunggu sejak peluncuran konsepnya, akhirnya sistem TEB ini dipamerkan dalam China Beijing International High-Tech Expo ke-19.

TEB hampir menyerupai subway -- memiliki sejumlah gerbong. Namun bedanya ketika melintas keberadaan TEB ini tidak akan menghalangi kendaraan lain karena bagian bawahnya terbuka sehingga oleh mobil-mobil lain bisa melintas.

Menurut insinyur penanggungjawab proyek, setiap bus TEB dapat mengangkut hingga 1200 orang. Secara biaya, TEB disebut-sebut 5 kali lebih murah daripada subway biasa dan bisa selesai dikerjakan dalam waktu 1 tahun saja.

 TEB pertama disebut-sebut akan dibuat di Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei, pada pertengahan tahun ini.

Menurut perkiraan awal, bus ini menghemat 860 ton bahan bakar setiap tahunnya dan mengurangi 640 ton keluaran karbon tiap tahun di Tiongkok. (Sumber cuplikan video CCTV)

Tenaga Listrik

Menurut pemaparan konsep pada awal tahun lalu, sistem ini mendapat daya dari kelistrikan pemerintah daerah dan sistem daya surya.

Untuk menghasilkan satu daya listrik dapat dilakukan dengan cara relay direct current electrification. Bus itu sendiri adalah penghantar listrik, sehingga yang perlu dilakukan adalah membangun dua saluran listrik di atas bus di sepanjang jalurnya.

Bisa juga dengan susunan kapasitor super yang memuat dan melepas muatan listrik secara cepat. Muatan listrik terisi sehingga cukup mencapai pengisi muatan listrik berikutnya. Ini dapat terjadi tanpa harus mengeluarkan gas buang apapun selama proses berlangsung.

Dalam keadaan darurat, pintu keselamatan akan terbuka dengan sendirinya -- layaknya pintu darurat pada pesawat terbang.

Menurut perkiraan awal, bus ini menghemat 860 ton bahan bakar setiap tahunnya dan mengurangi 640 ton keluaran karbon setiap tahunnya di Tiongkok.

Berikut demo TEB dalam sebuah pameran teknologi di China :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.