Liputan6.com, Jakarta Penyanyi muda asal Indonesia Putri Ariani menjadi trending topic se-Indonesia setelah mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell di ajang pencarian bakat America's Got Talent (AGT) pada Selasa (6/6) petang waktu AS.
Baca Juga
Namanya terus menjadi perbincangan warganet karena prestasinya yang melambung meski memiliki keterbatasan dalam melihat. Ia pun membuktikan bahwa penyandang disabilitas bisa berprestasi dan tidak cuma dipandang sebagai suatu kesedihan.
Advertisement
Seperti halnya media yang kerap memandang disabilitas sebagai kekurangan dan mengambil sisi sedih serta iba. Padahal menurut Putri, ada pula penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan dan prestasi.
“Kebanyakan yang diangkat dari disabilitas itu bukan kemampuannya, bukan bagaimana kerennya dia berkarya tapi dari sisi-sisi sedih dan kasihannya,” ujar putri dalam webinar Konekin, ditulis Senin (28/12/2020).
Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan Putri untuk tidak mengunggah kesedihannya tentang disabilitas yang dimiliki di media sosial. Ia lebih suka mengunggah karya-karya sesuai keahliannya.
“Karena Putri ingin dilihat bukan dari rasa kasihan masyarakat, tapi Putri ingin dilihat dan dihargai karena karya-karyanya Putri.”
Lebih jauh lagi, penyanyi lagu tema Asian Para Games 2018 ini tidak ingin membicarakan terkait pengalaman yang tidak mengenakan terkait disabilitasnya. Ia hanya ingin fokus berkarya dan tidak ingin terlalu memikirkan komentar orang lain yang buruk ketika karya tersebut sudah dipublikasikan.
“Prinsip Putri, kalau ingin berkarya ya berkarya saja. Tidak perlu memikirkan nanti kita akan dihargai atau tidak yang penting nothing to lose.”
Anggapan Media
Kebanyakan media masih menganggap bahwa disabilitas adalah suatu ketidakmampuan yang membatasi penyandangnya dalam berbagai aspek. Padahal, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap mobilitas disabilitas.
“Keadaan media kita sekarang makin menunjukkan bahwa disabilitas itu sifatnya menubuh, bukan karena adanya lingkungan yang membatasi penyandang disabilitas untuk bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan non disabilitas,” ujar anggota Konekin, Mutiara Assa, dalam acara yang sama.
Ia menambahkan, pada dasarnya lingkungan harus bisa merangkul semua masyarakat dengan berbagai perbedaan dan keunikannya.
“Penyandang disabilitas malah dimarjinalkan dan malah ditampilkan dengan objek-objek yang berbeda," tutupnya.
Advertisement
Putri Ariani Unjuk Bakat di Amerika
Putri kini dapat langsung melaju ke semifinal AGT musim ke-18. Kesempatan emas itu diberikan langsung oleh Simon Cowell, salah satu juri yang dikenal 'pelit' memberikan golden buzzer dalam AGT.
Momen itu terjadi usai Putri menyanyikan dua lagu sambil memainkan grand piano di atas panggung audisi AGT 2023.
Awalnya, Putri menyanyikan Loneliness, lagu ciptaannya sendiri. Di penghujung lagu, Simon Cowell naik ke panggung dan memintanya menyanyikan satu lagu lagi.
Setelah itu, ia pun menyanyikan Sorry Seems to Be the Harderst Word yang dipopulerkan Elton John. Kedua lagu tersebut sukses membuat penonton memberikan standing ovation bahkan menitikkan air mata.
Selepas mendapatkan standing ovation dan komentar positif dari para juri, Simon Cowell tanpa ragu memberinya jatah satu golden buzzer-nya kepada Putri.
"Saya tahu kita semua merasakan hal yang sama. Dia berusia 17 tahun, menulis lagunya sendiri. Dia juga memiliki suara yang sangat khas, dan sangat-sangat bagus," kata Simon disambut riuh tepuk tangan penonton.
"Saya tidak tahu ini akan mengubah impianmu atau tidak. Tapi, ambillah ini," ujar Simon sembari berdiri meraih tombol golden buzzer. Putri pun melompat girang sekaligus menangis haru atas pencapaiannya itu.
Salah satu juri AGT, Heidi Klum juga mengomentari atas pencapaian Putri setelah cuplikan audisi tersebut tayang melalui Twitter. Model asal Jerman itu meyakini jika Putri akan memperoleh Grammy di masa mendatang.
"Sungguh sebuah cerita yang sangat menginspirasi. Sungguh suara yang sangat luar biasa. Saya dapat melihat Grammy di masa depan seorang Putri," tulis Heidi Klum dilengkapi emotikon hati, Rabu (7/6).