Sukses

Warganet Tunggu Kepastian Lebaran Idul Fitri: Bikin Ibu-Ibu Pusing Kapan Harus Masak Opor dan Ketupat

Lebaran idul fitri yang belum pasti membuat warganet bingung kapan ibu-ibu harus memasak opor ayam dan ketupat

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia masih menunggu kepastian Lebaran Idul Fitri dari hasil Sidang Isbat yang akan diselenggarakan Kementerian Agama sore ini, Kamis (20/4). Meski demikian, Pengurus Pusat Muhammadiyah telah memutuskan untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat, 21 April 2023.

Ketidak pastian hari lebaran idul fitri ini tentu saja cukup mengganggu bagi beberapa orang. Terlebih bagi mereka yang terbiasa memasak makanan tertentu untuk menyambut lebaran idul fitri.

Ini disampaikan oleh warganet yang mengaku ibu mereka masih bingung menunggu kepastian pemerintah kapan lebaran idul fitri. Malahan beberapa warganet mengaku, keputusan pemerintah sangat krusial menyangkut ketersediaan opor dan ketupat di rumah mereka.

Berikut beberapa curhat warganet terkait lebaran idul fitri seperti dihimpun dari berbagai sumber:

 

 

Hasil Sidang Isbat hari ini akan menjadi penentu Lebaran akan dilaksanakan pada Jumat, 21 April 2023 atau Sabtu 22 April 2023.

Sidang Isbat tersebut diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Kementerian Agama, kata Kamaruddin, juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi.

Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 123 titik lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.

“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perhitungan Muhammadiyah

Sebelumnya, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023. Artinya, warga Muhammadiyah menjalankan ibadah puasa Ramadhan hanya 29 hari. Pada Jumat pekan ini mereka akan melaksanakan sholat ied.

Perhitungan NU

Sementara NU, berdasarkan data markaz Jakarta, ketinggian hilal pada 29 Ramadhan 1444 H berada pada 1 derajat 55 menit 43 detik dan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik. Adapun waktu hilal di atas ufuk berlangsung selama 9 menit 29 detik. Sementara ijtimak terjadi pada Kamis Legi, 20 April 2023 pada pukul 11.16.38 WIB.

Letak matahari terbenam pada 11 derajat 30 menit 16 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada 13 derajat 02 menit 49 detik utara titik barat. Kedudukan hilal sendiri berada pada 1 derajat 32 menit 32 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara. 

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi ketinggian hilal masih berada di bawah standar minimal imkan rukyah (visibilitas) yakni 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan demikian, kemungkinan kecil hilal dapat dirukyat. Apabila hilal tidak terlihat atau teramati oleh para perukyat, maka bulan Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari. Kemungkinan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H atau lebaran tahun ini bertepatan dengan Sabtu, 22 April 2023

3 dari 4 halaman

Menag Minta Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan

Dalam sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1444H, pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal atau rukyatul hilal sebelum memutuskan awal Syawal 1444H.

Terlepas dari kemungkinan berbedanya waktu Lebaran Idul Fitri 2023 dari Muhammadiyah dan pemerintah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam agar tetap menjaga tali silaturahmi.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/ 2023 M," ujar Menag.

 

4 dari 4 halaman

Pesan Mahfud MD

Menko Polhukam Mahfud MD menitipkan pesan kepada masyarakat untuk tidak perlu meributkan mengenai kapan waktu lebaran.

Dijelaskan Mahfud MD, NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya pada tanggal 1 Syawal. Hanya saja perbedaannya dalam melihat derajat ketinggian hilal.

"Jadi cara memahami secara sederhana begini. NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya tanggal 1 Syawal, hanya beda pilihan ukuran ufuk. Sama juga, misalnya, ummat Islam sama-sama melaksanakan salat dzuhur saat matahari lengser ke arah barat sekitar jam 12.00. Tetapi yang satu salat jam 12.00, yang satu salat jam 13.00. Sama benarnya, tak perlu ribut," ujarnya seperti dikutip dari akun instagramnya, Selasa (18/4/2023).

Perlu diketahui, Rukyat adalah melihat dengan mata/teropong seperti praktik zaman Nabi. Hisab adalah melihat dengan hitungan ilmu astronomi.

Mahfud MD menegaskan, Rukyat tentu didahului dengan hisab juga untuk kemudian dicek secara fisik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.